Home Gaya Hidup Lewat Tempurung Kelapa, Bupati Biak Numfor Ubah Pola Pikir Masyarakat

Lewat Tempurung Kelapa, Bupati Biak Numfor Ubah Pola Pikir Masyarakat

Jakarta, Gatra.com – Punya pengalaman sebagai ketua pemuda gereja rupanya menggerakan hati dan pikiran Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap untuk mengubah pola pikir (mindsite) masyarakat.

Lewat cara sederhana yang ia peroleh saat melakukan studi di Pulau Jawa, menciptakan terobosan usaha untuk menggerakan UMKM lokal dari tangan-tangan terampil warga Biak Numfor, Provinsi Papua.

Ditemui usai pemberian penghargaan bertajuk “25 Pemimpin Inspiratif Perubahan 2022”, pada Jumat (24/6) lalu di Jakarta, Bupati Biak Numfor mengatakan, sejak memimpin sebagai kepala daerah, dengan melihat dinamika sosial politik, maka ia merasa harus bisa membuat program dan kebijakan yang bisa menginspirasi masyarakat untuk menunjukan bahwa masyarakat Papua juga bisa seperti yang lain.

Sebetulnya, kata Herry, ada potensi dan tidak ada perbedaan antara masyarakat Papua dengan masyarakat lain di Indonesia untuk bisa menjadi lebih sejahtera. Hanya saja kata Mantan Ketua DPRD Biak Numfor ini, ada pola pikir dan karakter masyarakat Papua yang mesti diubah.

Ia mencontohkan, di Pulau Jawa tempurung kelapa saja bisa diolah untuk menghasilkan uang. “Di Papua itu banyak (tempurung kelapa). Kelapa tua di Papua juga banyak, berjatuhan. Di Pulau Jawa bisa diolah menjadi kopra. Maka kami seharusnya juga bisa melakukan itu,” ujarnya.

Dari situ, Herry mencoba untuk mengubah pola pikir masyarakat di daerahnya agar bisa berpikir lebih maju. Lain itu, ia juga memberikan alokasi dana yang cukup besar untuk pengembangan UMKM.

Bupati Biak Numfor ini juga berupaya membuka peluang pasar, sehingga industri kecil pengolahan kopra dan arang tempurung kelapa bisa diberdayakan di Kabupaten Biak Numfor oleh masyarakat.

Selain itu, Harry juga melihat peluang agrobisnis tanaman jahe. Di Biak Numfor harga jahe cukup murah, sebab banyak warga yang menanam jahe, namun belum termaksimalkan peluang ini. Maka, kata Bupati Harry, pihaknya mengembangkan industri tanaman jahe dan kemudian di jual ke kota lain.

Ada banyak pula cara sederhana Bupati Biak Numfor untuk memberdayakan masyarakat. Ia kembali mencontohkan. Pihaknya mewajibkan satu siswa untuk menanam satu tanaman cabai. “Jika satu sekolah ada 500 siswa, maka akan ada 500 tanaman cabai,” ujarnya.

Potensi-potensi sederhana tersebut rupanya dikembangkan dengan mengubah pola pikir masyarakat Kabupaten Biak Numfor. Maka kata Bupati Harry, dengan potensi serta cara berpikir yang lebih maju, maka kesejahteraan masyarakat juga akan ikut terkerek.

301