Home Regional Cegah PMK, Gubernur Ganjar Minta Blantik Transaksi Sapi Pakai Video Call

Cegah PMK, Gubernur Ganjar Minta Blantik Transaksi Sapi Pakai Video Call

Sukoharjo, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta para blantik melakukan transaksi melalui video call. Hal itu disampaikan Ganjar saat melakukan pemantauan pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Dukuh Krandon, Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Kamis (30/6).

Dalam pengecekan vaksinasi, Ganjar didampingi Sekda Sukojo Widodo, Asisten 2 Suseno, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatni.

Saat kunjungan, Ganjar memberikan edukasi terkait PMK kepada warga setempat, diantaranya ciri-ciri ternak yang terpapar seperti kuku bernanah.

"Saya titip hari ini lagi ada vaksinasi yang cukup banyak, meskipun vaksinnya belum banyak. Tapi kita akan mendorong untuk percepatan," katanya.

Mengingat sebentar lagi umat muslim akan merayakan Iduladha, sehingga menjadi kesempatan panen bagi para peternak. Namun karena munculnya wabah maka dapat diantisipasi dengan tetap menjaga kebersihan dan daya tahan ternak.

"Blantik-blantik (makelar) itu kalau transaksi pakai video call dulu. Sapi jangan dibawa kemana-mana, malah menular nanti," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Ganjar juga berpesan kepada masyarakat untuk saling jago ternak. Misalnya, selalu memastikan ternak selalu dikandangkan.

"Setuju? Mengko aku mulih mbok umbar, mboten nggih (Nanti saya pulang dilepas ternaknya, jangan). Sapinya juga jangan banyak ditiliki (dijenguk) orang," ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga berpesan kepada peternak khususnya untuk menjaga kebersihan dan menyemprotkan disinfektan ke kandang untuk mencegah penularan. Termasuk juga apabila pemilik sapi melihat gejala-gejala mengarah PMK di sapinya, seperti demam, keluar air liur dan mulut berbusa, bisa segera melapor. 

"Biar nanti segera ditangani dan diobati, gratis," tegas Ganjar. 

Lebih jauh, Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk tidak perlu takut dengan PMK. Sebab,daging maupun susu ternak yang terpapar PMK masih bisa dikonsumsi asal dimasak dengan cara yang benar.

"Asal mengolahnya benar, maka daging aman," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan bahwa penanganan PMK di Sukoharjo ada inovasi yang mengadopsi Jogo Tonggo, namun obyeknya ternak. Terdiri dari Peternak, Pemerintah Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan penyuluh pertanian menjadi motor penggerak untuk mengedukasi dan memberikan kewaspadaan terhadap PMK. 

"Kalau deteksi cepat kita lakukan, maka tim respon cepat kita bisa segera bertindak. Kalau tim cepat bertindak, insyaallah penyakit ini bisa cepat teratasi. Karena dari sekitar 800 suspect, kita ada 100 lebih kesembuhan," terang Bagas. 

Menurut Bagas, satgas Jogo Ternak ditingkat desa, melibatkan banyak elemen ditingkat desa yang kita sebut dengan Bolo Ternak, ini mulai karang taruna, pemuda, PKK semua terlibat mendukung para peternak untuk bersama-sama mengatasi PMK.

42