Home Internasional Putin Lawan Sanksi Barat, Ganti Operator Proyek Energi Sakhalin-2

Putin Lawan Sanksi Barat, Ganti Operator Proyek Energi Sakhalin-2

Moskow, Gatra.com - Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang memerintahkan pengalihan konsesi proyek minyak dan gas Sakhalin-2 di Rusia Timur Jauh, ke operator domestik baru sebagai tanggapan atas sanksi dan ancaman Barat yang "tidak bersahabat" terhadap kepentingan nasional dan keamanan ekonomi Rusia.

Themoscowtimes, Jumat (1/7) melaporkan, dalam keputusan tersebut, investor asing akan diminta untuk mengajukan permohonan jika ingin mempertahankan saham mereka yang ada di perseroan terbatas, yang baru dalam waktu satu bulan.

Pemerintah Rusia kemudian akan memutuskan apakah akan mengizinkan pemegang saham asing untuk mempertahankan saham mereka atau seperti apa nantinya.

Jika ditolak, pemerintah akan menjual saham pemegang saham asing dan menyimpannya di rekening khusus pemegang saham.

Keputusan Putin itu jika ada hasilnya, maka dapat dikirim ke pemegang saham asing atau disimpan untuk membayar ganti rugi yang tidak ditentukan.

Raksasa energi negara Rusia Gazprom, memiliki saham mayoritas 50% ditambah satu saham di operator Sakhalin-2 saat ini. Perusahaan Investasi Energi Sakhalin, akan mempertahankan sahamnya di entitas baru.

Selebihnya, perusahaan multinasional Inggris Shell, memiliki 27,5% saham. Sebelumnya pada akhir Februari mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk menjual sahamnya dan mengakhiri kemitraannya dengan Gazprom sebagai tanggapan atas perang Ukraina.

Begitu juga Jepang melalui Mitsui dan Mitsubishi, yang masing-masing memiliki 12,5% dan 10% di operator Sakhalin-2, mengatakan mereka sedang mempelajari keputusan Putin. Saham perusahaan turun setidaknya 5% pada berita pada hari Jumat.

Perwakilan kabinet Jepang mengatakan dalam menanggapi dekrit bahwa "kepentingan kami dalam sumber daya negara kami tidak boleh dirusak."

Jepang, yang telah berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya mengenai sanksi sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina, telah menekankan perlunya mengamankan pasokan energi yang stabil melalui kepentingan dalam proyek Sakhalin.

Sekitar 6 juta dari perkiraan 10 juta ton gas alam cair (LNG) yang diproduksi oleh Sakhalin-2 dikirim ke Jepang, terhitung 10% dari impor LNG-nya. 

4072