Pekalongan, Gatra.com –‎ Menjelang Iduladha, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, mengerahkan tim pemantau kesehatan hewan. Tim ini untuk memastikan daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Ilena Palupi, mengatakan, tim pemantau kesehatan hewan yang terdiri dari medik dan paramedik hewan mulai diterjunkan pada 1–‎12 Juli.

Tim tersebut bertujuan untuk memastikan daging kurban yang didistribusikan kepada masyarakat aman dan layak konsumsi. Terlebih, saat ini tengah mewabah PMK yang menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, domba, dan kambing.

“Kami sudah menugaskan tim pemantau kesehatan hewan untuk memantau kesehatan hewan di tempat penampungan-penampungan atau penjualan hewan ternak,” kata Ilena, Sabtu (2/7).

Selain tempat penampungan dan penjualan hewan ternak untuk kurban, tim tersebut juga akan mendatangi masjid dan musala yang dijadikan tempat penyembelihan hewan kurban. Hal ini untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang mengalami gejala PMK.

"Jika ada hewan kurban yang mengalami gejala PMK bisa bisa segera disembuhkan dengan pemberian vitamin dosis tinggi dan antibiotik," ujarnya.

Ilena menambahkan, Dinas Pertanian dan Pangan juga mendirikan posko pemantauan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kertoharjo. RPH ini sudah memiliki sarana dan prasarana untuk pemotongan hewan ternak yang terinfeksi PMK sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Kami juga memiliki RPH Kuripan yang juga dibuka untuk pemotongan hewan bagi masyarakat umum dengan pengawasan para dokter hewan,” ujar dia.