Home Nasional Perubahan Geopolitik hingga Misi Damai, Dosen Paramadina Beri Catatan ini

Perubahan Geopolitik hingga Misi Damai, Dosen Paramadina Beri Catatan ini

Jakarta, Gatra.com - Perang antara Rusia dan Ukraina memberikan tata kelola baru bagi dunia. Setidaknya, akan ada perubahan geopolitik ke depan. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kontestasi politik global pascaperang dunia kedua dan proses dekolonialisasi.

Menurut, Director Paramadina Graduate School of Diplomacy, Shiskha Prabawaningtyas, kata kunci saat ini adalah adanya perubahan geopolitik di mana politik luar negeri sebuah negara tidak bisa dilepaskan dari situasi dalam negeri.

"Apa yang terjadi di dalam negeri sebuah negara memberikan pilihan-pilihan kebijakan dan situasi dalam konteks global akan berpengaruh besar dalam kebijakan politik sebuah negara," ungkapnya dlaam keterangan tertulis kepada Gatra.com, Senin (4/7/2022).

Shiskha menuturkan, posisi dan peran misi damai Indonesia tidak bisa dilepaskan dari mandat Presidensi G20, politik luar negeri bebas aktif, dan Indonesia juga mendapat mandat PBB sebagai bagian dari global crisis response group, di tengah keseimbangan baru dunia antara Rusia-China dan USA-G7.

"Inisiatif perdamaian pemerintah Indonesia untuk Rusia dan Ukraina patut diberi apresiasi. Dalam jangka pendek KTT G20 mendatang diharapkan akan berjalan lancar," bebernya.

"Jangka menengah, Indonesia akan concern ke masalah tata kelola keuangan dan fiskal moneter dunia pascapandemi dan imbas perang Rusia-Ukraina terkait juga krisis pangan dunia. Jangka panjang diharapkan Perang Rusia-Ukraina tidak berlarut-larut dan mengganggu keseimbangan baru dunia," ungkapnya.

76