Home Internasional Produsen Obat AS akan Menghentikan Pasokan Vaksin MMR ke Rusia

Produsen Obat AS akan Menghentikan Pasokan Vaksin MMR ke Rusia

Moskow, Gatra.com - Produsen obat vaksin asal Amerika Serikat (AS), Merck, Sharp & Dohme (MSD) akan berhenti memasok produksinya ke Rusia untuk vaksin campak, gondok, rubella dan cacar air.

“MSD telah memberi tahu sejumlah kontraktornya berhenti memasok vaksin cacar air Varivax dan vaksin MMR II ke Rusia,”  kata surat kabar, harian bisnis Kommersant melaporkan Senin (4/7).

Perusahaan Imunobiologi Nasional (Natsimbio), mitra lokal MSD yang didirikan oleh konglomerat pertahanan dan teknologi Rusia Rostec, mengatakan produksi lokal vaksin MSD telah berhenti.

Regulator medis negara Rusia Roszdravnadzor mengkonfirmasi telah menerima pemberitahuan dari MSD Pharmaceuticals pada bulan Juni, namun mengatakan  negara itu memiliki stok vaksin MMR yang cukup.

Varivax menyumbang hampir seperlima dari vaksin cacar air di Rusia, dengan penjualan sebesar 162,8 juta rubel (US$3 juta) tahun 2021. MMR II menyumbang 1,5% dengan 14 juta rubel (US$257.000) dalam penjualan. 

Menurut Kommersant, MSD memiliki 25 vaksin dan obat yang memiliki analog di Rusia.

Direktur pengembangan konsultan RNC Pharma, Nikolai Bespalov, mengatakan ada sebelas vaksinnya yang memiliki analog Rusia dan menyumbang kurang dari 50% dari penjualan di Rusia tahun lalu.

Salah satu pendiri organisasi nirlaba Herd Immunity Rusia, Antonina Oblasova mengatakan kepada Kommersant bahwa MSD dapat menghentikan pasokan vaksin satu tahun setelah memberi tahu Kementerian Kesehatan tentang rencananya di bawah hukum Rusia.

MSD, yang dikenal sebagai Merck & Co. di Amerika Utara, dilaporkan akan melanjutkan penjualan obat-obatan yang tidak memiliki analog di Rusia.

Raksasa farmasi Barat seperti Pfizer, Novartis dan AbbVie mengumumkan penangguhan investasi di Rusia, sebagai pembalasan atas invasi Moskow ke Ukraina pada Februari.

Kommersant sebelumnya melaporkan bahwa Rusia kehabisan pasokan medis yang diproduksi di luar negeri, menyusul gelombang sanksi Barat yang melumpuhkan dan keluarnya merek internasional dari pasar.
 

81