Home Internasional Perusahaan Perekrut Relawan di Rusia Libatkan Tahanan Penjara Ikut Berperang

Perusahaan Perekrut Relawan di Rusia Libatkan Tahanan Penjara Ikut Berperang

Moskow, Gatra.com – Sebuah perusahaan perekrut relawan di Rusia melibatkan para tahanan yang masih dipenjara atau narapidana agar mau ikut berperang di Ukraina.

Outlet berita investigasi iStories dalam laporan mingguannya itu menyebut upaya terpaksa dilakukan militer Rusia untuk menggantikan pasukannya yang banyak meninggal dunia, karena berperang selama empat bulan merebut wilayah di selatan dan timur Ukraina.

Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang terkait dengan Kremlin, diduga menawarkan gaji tinggi kepada para tahanan di penjara Sankt Peterburg dan Nizhny Novgorod.

“Imbalan amnesti selama enam bulan dinas,” tulis berita investigasi iStories.

“Kerabat saya diberi tahu: 'Sangat sulit untuk mendeteksi Nazi di sana [di Ukraina], mereka sangat terlatih,'” kata anggota keluarga seorang tahanan yang tidak disebutkan namanya kepada iStories. Ia menceritakan kembali kerabat mereka tentang pertemuan dengan perekrut tersebut.

“Mereka berkata: 'Anda akan berada di barisan depan membantu mendeteksi Nazi, jadi tidak semua orang akan kembali,'” tambahnya.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan “denazifikasi dan demiliterisasi” tetangganya yang pro-Barat. Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, Moskow beberapa waktu lalu, kemudian mengalihkan fokusnya ke Ukraina timur dalam tahap kedua kampanye perang akhir Maret lalu.

Alih-alih dibuat kontrak tertulis, relawan tahanan penjara dilaporkan ditawari janji lisan uang sebesar 5 juta rubel (US$90.500) atau sekitar Rp 1,2 miliar, yang dibayarkan kepada keluarga mereka jika mereka meninggal.

Di salah satu penjara St Petersburg, tercatat 200 narapidana awalnya menunjukkan minat pada tawaran itu, namun yang mendaftar akhirnya hanya 40 tahanan.

“Ketika kerabat tahanan menghubungi sipir di penjara yang sama tentang kegiatan tersebut, dia mendengar tentang upaya perekrutan "pertama kalinya," iStories melaporkan.

Menurut layanan Rusia dikutip The Moscow Times, upaya perekrutan serupa telah dilaporkan di dua galangan kapal yang dikelola oleh United Shipbuilding Corporation, milik negara dan perusahaan pertambangan Metalloinvest milik miliarder Alisher Usmanov. 

Usmanov dan United Shipbuilding Corporation keduanya saat ini berada di bawah sanksi AS, Inggris dan Uni Eropa atas keterlibatan mereka dalam konflik Ukraina.

Pengawas di Angkatan Laut dan galangan kapal Baltik di St. Petersburg dilaporkan juga menawarkan kontrak pekerja dengan Kementerian Pertahanan Rusia dengan gaji bulanan sebesar 300.000 rubel (US$5.300), sekitar Rp 75 juta.

“Sepertinya mereka hanya memilih tinggal di St. Petersburg [untuk menghadiri acara rekrutmen],” kata seorang pekerja Galangan Kapal Admiralty, yang menolak disebutkan namanya. 

Dia dilaporkan menerima panggilan untuk menghadiri kantor pendaftaran militer pada awal Juni ini. 

Karyawan galangan kapal kemudian diinterogasi di kantor pendaftaran, ketika perekrut bertanya, apakah Anda setuju untuk melayani di bawah kontrak [militer]?" ”Tidak ada rekannya yang menyetujui persyaratan itu,” kata pekerja itu kepada The Moscow Times.

Di pertambangan dan pemrosesan Lebedinsky Metalloinvest di kota perbatasan Belgorod, seorang pekerja juga mengatakan bahwa upaya perekrutan telah berlangsung selama beberapa bulan.

Metalloinvest membantah bahwa pekerja pertambangannya telah menawarkan penambang untuk mendaftar sebagai dinas militer. United Shipbuilding Corporation juga tidak menanggapi permintaan komentar.

100