Home Ekonomi Minimalisir Ekspor Bahan Mentah Jadi Agenda Pemerintah dalam Pembahasan TIIWG G20

Minimalisir Ekspor Bahan Mentah Jadi Agenda Pemerintah dalam Pembahasan TIIWG G20

Solo, Gatra.com – Saat ini pemerintah berusaha untuk menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri. Hal ini disuarakan dalam pertemuan Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 yang digelar di Alila Hotel, Solo, Rabu (6/7).

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini akan meminimalisir ekspor bahan mentah ke luar negeri. Salah satunya yakni bauksit dan timah.

”Tahun ini kita akan menyetop bauksit, melarang ekspor bauksit mentah. Tahun depan kita akan melarang ekspor timah,” katanya usai menghadiri persidangan TIIWG G20.

Terkait dengan waktunya, Bahlil belum bisa menentukan kapan penghentian ekspor bauksit. Namun ia mengungkap jika instruksi dari Presiden Joko Widodo, penghentian ekspor bauksit harus dilakukan tahun ini.

”Kita juga akan melarang ekspor listrik memakai EBT ke dunia. Indonesia menargetkan di tahun 2025 minimal 24 persen listrik menggunakan EBT, kalau kita belum cukup ngapain ekspor,” katanya.

Dalam forum ini Indonesia berusaha melakukan hilirisasi dalam beberapa bahan mineral yang biasanya diekspor sebagai bahan mentah, seperti bauksit, nikel dan timah. Dalam hal ini Indonesia membawa pembahasan tersebut bisa dibawa ke WTO (Worl Trade Organization).

”Di forum ini kami berusaha memiliki kesamaan pandangan, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Dan kami berikan kewenangan pada masing-masing negara untuk mengatur posisi masing-masing dengan kearifan lokal. Saya pikir kita harus perjuangkan,” katanya.

Sebagai informasi, China merupakan negara penghasil timah terbesar di dunia, Indonesia di urutan kedua. Sayangnya untuk eksportir terbesarnya yakni Indonesia. Untuk itu saat ini pemerintah berupaya melakukan hilirisasi.

Saat ini pemerintah baru berusaha melakukan hilirisasi sebesar 5 persen. ”Bayangkan berapa kehilangan kita. Makanya dengan hilirisasi ini pemerintah juga berusaha menjaga lingkungan dan meminimalisir penambangan liar. Sebab dengan penambangan liar, kita tidak bisa mengukur volume produksi kita. Ini kan bahaya,” katanya.

Untuk itu pemerintah berusaha mengelola dan memperketat hilirisasi ekspor bahan mentah tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendorong terwujudnya industri yang ramah lingkungan dan mendukung energi terbarukan dengan nilai tambah yang besar.

”Dengan begitu kita bisa menciptakan lapangan kerja dan pendapatan kita bisa mendapatkan nilai tambah maksimal,” katanya.

Ia mengimbau agar para investor jika ingin membangun industri, bisa membangun di Indonesia. Sehingga ada kolaborasi positif yang saling menguntungkan pada semua negara dan pengusaha.

”Jangan ada lagi, bahan bakunya dari Indonesia tapi pembangunannya di tempat lain,” ucapnya.

47