Jakarta, Gatra.com - Penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang menilai langkah Telkomsel berinvestasi ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sangat tepat. Aksi korporasi ini akan sangat menguntungkan dan sudah diperhitungkan dengan matang dari aspek bisnis.

Ia juga menyebut, Telkomsel memanfaatkan peluang dari pertumbuhan ekonomi digital yang terjadi. Telkomsel sebagai emiten memang harus terus berekspansi menciptakan sumber pendapatan baru.

“Ini pure aksi korporasi yang ujungnya akan mendongkrak pendapatan Telkom. Mereka memang butuh ekspansi,” katanya di Jakarta, Kamis (7/7).

Edwin yakin, dengan big data yang dimiliki Telkomsel dan ekosistem digital GoTo, hasil positif akan didapat dalam waktu yang cukup cepat. “Alibaba, Amazon sudah menikmati hal seperti ini. Ini bisnis model baru yang punya potensi keuntungan besar. Saya melihat bisnis GoTo juga sudah matang, bukan startup yang baru mulai,” ujarnya.

Ia juga memprediksi 12 bulan ke depan saham GoTo punya potensi menuju ke level Rp500 per lembar. Artinya, jika Telkomsel membeli saham GoTo di harga Rp270 sebanyak 23,7 miliar saham, ada sekitar 80% keuntungan dari harga yang dibelinya.

Pengamat Pasar Modal, Satrio Utomo juga berpandangan bahwa perekonomian Indonesia ke depan akan banyak dikuasai oleh bisnis digital. GoTo diakuinya sudah sangat besar. Dalam dua tahun terakhir, kontribusi GoTo memang mencapai sekitar 2% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Di samping itu, Satrio menyarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengurai hal ini. Tujuannya untuk menghidari polemik berkepanjangan.

“OJK itu wasit industri keuangan. Untuk membuktikan apakah ada ‘sesuatu’ di aksi korporasi terkait dengan emiten di pasar modal, ada baiknya OJK memeriksa. Saham yang diperdagangkan juga harus dijalankan dengan baik dan perlu diketahui investor,” tegasnya.