Jakarta, Gatra.com- PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) mendukung kebijakan pemerintah atas
kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok untuk jenis KLM (Kelembak Menyan). Rokok merek Marlboro merupakan jenis rokok berbahan KLM yang dilinting atau digulung kertas.
"Sebagai perusahaan yang telah beroperasi lebih dari 108 tahun di Indonesia, Sampoerna berkomitmen untuk senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi di tingkat nasional dan daerah," kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita di Wonogiri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/7).
Adapun penambahan layer tarif cukai KLM tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 109 tahun 2022, tentang perubahan atas PMK Nomor 192 tahun 2021, tentang tarif cukai hasil tembakau berupa sigaret, cerutu, rokok daun atau klobot dan tembakau iris. Beleid ini berlaku sejak 4 Juli 2022.
Mengacu aturan tersebut, pengusaha pabrik rokok kemenyan golongan I dikenakan cukai senilai Rp440 per batang dengan harga jual paling rendah Rp780 per batang. Adapun untuk produk jenis sigaret putih mesin (SPM) golongan I dikenakan cukai senilai Rp1.065 per batang dengan harga jual batangan paling rendah Rp2.005.
Elvira menyebut bahwa pihaknya bekerja sama dengan masyarakat setempat dan para pemangku kepentingan untuk memastikan keberlangsungan usaha kami agar senantiasa memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia. Serta kontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak dan turut menggerakkan ekonomi di tempat kami beroperasi.
"Kami senantiasa menjaga dampak positif dari usaha kami secara nasional dengan mengedepankan inovasi di semua segmen produk tembakau yang diproduksi dengan tangan tangan maupun mesin untuk memenuhi preferensi perokok dewasa," tegas Elvira.
Hal ini tentunya dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, termasuk yang terkait dengan keuangan dan cukai. "Inovasi terbaru kami adalah produk Marlboro Crafted Authentic yang diluncurkan pada awal Maret 2022 dan tergolong dalam kategori KLM," jelas Elvira.
Produk tersebut, lanjut dia, menawarkan citarasa tembakau aromatik dari tembakau lokal pilihan. "Merupakan bagian dari portofolio merek Sampoerna di segmen linting tangan atau padat karya," paparnya.
