Home Kesehatan Jelang Hari Raya Kurban Dinas Pertanian Kendal Pantau Hewan Ternak, Ini Hasilnya

Jelang Hari Raya Kurban Dinas Pertanian Kendal Pantau Hewan Ternak, Ini Hasilnya

Kendal, Gatra.com – Dua hari menjelang Hari Raya Iduladha atau hari raya kurban, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melakukan pemantauan terhadap perdagangan hewan kurban. Pemantauan ini dilakukan DPP disejumlah titik. Namun demikian, berdasarkan hasil pemantauan, semua hewan kurban dinyatakan sehat.

Menurut Kepala DPP Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, pemantauan yang dilakukan untuk memastikan hewan kurban dalam keadaan sehat. "Kami melakukan pemantauan sekaligus memberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Alhamdulillah, dari seluruh pantauan yang dilakukan tidak menemukan sapi yang sakit atau terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," kata Pandu Rapriat Rogojati, Jumat (8/7).

Pandu menyampaikan syukur mengingat saat ini di Kabupaten Kendal ada 10 kecamatan yang dinyatakan zona merah PMK. Dia juga mengungkapkan, berdasarkan data di DPP Kendal, jumlah kasus PMK ada 818 kasus. 

"Kasus aktif ada 478, kasus baru ada 5 dan sembuh sebanyak 322 kasus. Sedangkan hewan yang mati akibat PMK 4 kasus, membaik ada 122 kasus dan yang disembelih ada 17 ekor sapi," papar Pandu.

Menurutnya, pemantauan terhadap hewan kurban tidak hanya menjelang lebaran. Pada hari H, pihaknya juga akan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Bahkan, DPP Kendal telah membentuk tim yang terdiri dari dokter hewan yang nantinya akan disebar di berbagai lokasi penyembelihan hewan kurban untuk melakukan pemeriksaan.

Sementara itu, salah seorang pengepul hewan kurban yang berada di Desa Tanjungmojo Cepiring, Anang Suhermadi, mengatakan, dagangan hewan kurban yang dimilikinya dibeli sebelum ada wabah PMK. Hewan ternak itu kemudian dipelihara untuk proses penggemukan. "Jadi kita tidak tiba-tiba beli dari pasar hewan," katanya.

Anang mengaku, untuk menjaga kesehatan ternak peliharaannya, ia memasarkan hewan ternaknya secara daring (online). Langkah ini dilakukan agar pembeli tidak masuk ke dalam kandang di tengah mewabahnya PMK.

"Pembeli dilarang masuk ke kandang. Semua proses transaksi dilakukan secara online," ungkapnya. Ia menambahkan, jumlah sapi yang dijual semua ada 27 ekor. Sebanyak 25 ekor sudah laku terjual, sehingga hanya tersisa 2 ekor.

 

164