Home Hukum Gus Bechi Menantang, Polisi Serbu Pesantren Shiddiqiyyah, Mak Klutik

Gus Bechi Menantang, Polisi Serbu Pesantren Shiddiqiyyah, Mak Klutik

Jombang, Gatra.com- Mochammad Subchi Azal Tsani atau MSAT, 42 tahun, alias Gus Bechi, tersangka kasus pencabulan santriwati, memang telah menyerahkan diri ke polisi, Kamis (7/7) pukul 23.45 WIB. Gus Bechi yang buron, menyerah setelah tempat tinggalnya di Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, diserbu ratusan polisi.

Sebanyak 323 simpatisan yang berusaha melindunginya dicomot satu per satu oleh aparat. Kekuatan yang semula bertekad menjadi mujahid itu pun rontok meskipun sempat memberikan sedikit perlawanan. Setelah 323 mujahid pelindungnya dilumpuhkan, polisi menggeledah pondok pesantren. Namun, Bechi tetap ngumpet di areal pondok yang luasnya sekitar 5 hektare itu.

Kiai Muhammad Mochtar Mukthi, mursyid Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, bapak Gus Bechi berjanji akan menyerahkan anaknya. Setelah negosiasi itu akhirnya polisi menarik diri. Malamnya, Gus Bechi yang sesumbar tidak akan menyerah meskipun dikeroyok berapa pun, eh mak klutik (suara benda kecil jatuh/tak segarang sesumbarnya) mendatangi kantor polisi.

Rupanya penyerbuan polisi ke pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah tidak luput dari tantangan Gus Bechi terhadap aparat. Dia menantang polisi untuk datang. Sampai kiamat dia tidak akan memenuhi panggilan polisi. Pembangkangan Gus Bechi itu beredar lewat potongan beberapa video yang digabungkan di media sosial. Video tersebut diunggah akun TikTok @iwanesian pada Jumat (8/7).

Gus Bechi sesumbar tidak akan menyerah meskipun dikeroyok atau dikepung. "Bah kalian itu keroyok saya berapa aja, tidak akan nyerah. Lha, kalau nggak ada apa-apa, apalagi tuduhannya sampai kekerasan, hah nggak masuk akal," ucapnya geram.

Dia terang-terangan menuduh polisi tidak gentle dan licik. "Kenapa kalian nggak gentle, itu karena kalian licik. Lha wong nggak tau ketemu wonge kok jadikan tersangka teko ndi," kata Gus Bechi. Dia menggugat, tidak pernah bertemu kok dia menjadi tersangka.

Dia menegaskan tidak akan memenuhi panggilan polisi. Dia juga mengaku tidak buron, karena memang dia berada di kediamannya. Di kompleks pesantren dan tidak kemana-mana. Dia mengaku masih bisa merokok, makan, minum dan ngopi di rumah. Gus Bechi berkata, jika mereka (polisi) menyuruhnya untuk datang (ke kantor polisi), ditegaskan sampai kiamat pun tak akan pernah datang.

"Saya nggak pernah kemana-mana dari mereka mengirim surat kepada saya, dan sampai sekarang saya ini nggak pernah kemana-mana. Dan mereka juga nggak pernah ke sini. Lha, kalau saya disuruh ke sana, masio (meskipun) sampai kiamat gak gelem aku (tidak mau saya), masio (meskipun) sampai kiamat gak akan aku datang," katanya.

Bechi menganggap dirinya dizalimi. Dia tidak akan menyerah pada kezaliman. "Saya tidak akan pernah menyerah kepada kedzoliman. Bah mbok keroyok piro ae, bah kalian keroyok saya berapa aja, tidak akan pernah nyerah," tantangnya.

Dia berkilah jika memang dirinya melakukan pencabulan pasti sudah dikucilkan keluarga. Ini nyatanya tidak ada apa-apa. "Keluarga saya mesti bingung. Alhamdulillah, dua tahun yang lalu sampai sekarang baik-baik saja, nggak ada geger-gegeran sama istri saya, sama keluarga saya alhamdulillah masih baik-baik saja. Ya kalau nggak ada apa-apa, apalagi tuduhannya sampai kekerasan, hah nggak masuk akal," pungkasnya.

2088