Home Regional Kebocoran Pipa Air Terus Ditekan, PT Air Minum Intan Banjar Perkecil Risiko Kerugian

Kebocoran Pipa Air Terus Ditekan, PT Air Minum Intan Banjar Perkecil Risiko Kerugian

Banjarbaru, Gatra.com - Kasus kebocoran air yang dialami PT Air Minum Intan Banjar, kini terus diupayakan seminim mungkin. Dirut PT Air Minum Intan Banjar, Syaiful Anwar mengungkapkan, saat ini kebocoran air masih 33 persen. Angka ini terbilang sudah menyusut jika dibanding tahun sebelumnya yang 39 persen.

"Kebocoran air ada di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Banjar yakni Gambut, Sungai Tabuk, Kertak Hanyar, Beruntung Baru, Aluh-Aluh dan Tatah Makmur," beber Syaiful kepada Gatra.com di Banjarbaru, Senin (11/7).

Ia mengatakan, kebocoran air di enam wilayah kecamatan itu dikarenakan PT Air Minum Intan Banjar masih kesulitan mendeteksi titik pipa yang bocor. "Karena sebagian besar wilayah itu berupa rawa dan lahan gambut, sehingga pipa yang ditanam banyak dalam air, ini yang menjadi kendala kami," bebernya.

Meski demikian, Syaiful optimis, tingkat kebocoran air akan terus bisa ditekan seiring peralatan yang dimiliki PT Air Minum Intan Banjar yang makin canggih.

"Kita sudah gunakan sistem distrik meter area untuk mengetahui titik kebocoran air yang bisa dilihat melalui smartphone," jelasnya.

Selain kebocoran air, PT Air Minum Intan Banjar juga kerap menerima keluhan pelanggan tentang masih kecilnya air yang mengalir menuju daerah pesisir. "Air kurang lancar karena pipa yang dipasang ukurannya masih kecil. Dalam waktu dekat kami akan pasang pipa ukuran besar menuju daerah pesisir," ungkapnya.

Syaiful menyebut, pelanggan yang tinggal di perbatasan dengan kota Banjarmasin juga ada yang mengeluh karena air masih kurang lancar mengalir ke rumah mereka.

"Sehingga ada yang meminta mau pindah ke perusahaan air minum Kota Banjarmasin. Kami sih tidak masalah, masyarakat perbatasan boleh saja gabung ke Banjarmasin. Dua bulan lalu, kami sudah MoU dengan PT Air Minum Bandarmasih. Kalau mau pindah kami berikan surat rekomendasi dan Banjarmasin juga melihat situasi sebelum menyetujui," ujarnya.Reporter: Anas Aliando.

55