Home Internasional Ada Pawai LGBT, Dubes AS di Seoul akan Dikawal Ketat Buntut Penembakan Abe

Ada Pawai LGBT, Dubes AS di Seoul akan Dikawal Ketat Buntut Penembakan Abe

Seoul, Gatra.com - Pihak Korea Selatan meningkatkan keamanan untuk beberapa tokoh high profile di negara tersebut, buntut dari pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Nara, Jepang beberapa waktu lalu.

Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah parade LGBTQ yang akan dilaksanakan akhir pekan depan dan dihadiri oleh Dubes Amerika Serikat untuk Korsel, Philip Goldberg.

Pekan lalu saat Philip Goldberg tiba di Seoul sebagai Dubes baru , sekelompok orang melakukan protes di depan Kedubes Amerika Serikat, menuding negara Paman Sam itu sebagai imperialisme budaya homoseksual.

Pihak Paspampres Istana Kepresidenan Seoul mengatakan akan memperketat keamanan Presiden Yoon Suk-yeol dan Kepolisian Nasional Korsel telah memerintahkan kepolisian daerah untuk memantau keamanan tokoh-tokoh publik.

“Kami mengevaluasi sistem keamanan kami untuk pengawalan Presiden buntut dari kasus penembakan Abe dan akan mengambil tindakan terukur guna menguatkan keamanan kami,” kata seorang petugas keamanan di Paspampres kepada Reuters.

Pihak kepolisian juga mencermati perhelatan Seoul Queer Culture Festival di Seoul, pekan depan. Acara kaum LGBTQ ini akan dihadiri juga oleh DUbes Amerika Serikat Goldberg, dan diperkirakan beberapa dipolmat asing juga akan hadir.

“Kami berencana untuk memperketat keamanan karena munculnya beberapa faktor resiko keamanan, dimana pihak yang berbeda juga akan melakukan pawai tandingan di waktu bersamaan,” ujar petugas kepolisian setempt.

Homoseksualitas tidaklah ilegal di Korea Selatan dan penerimaan atas kaum ini makin bertamabah di negara gingseng ini. Hanya saja, aktivis HAM setempat menyebutkan bahwa banyak kau LGBTQ masih bayak yang menjadi korban kejahatan karena kebencian dan diskriminasi, seperti masalah pekerjaan dan juga ujaran kebencian.

Keamanan pihak Kedutaan AS di Seoul belakangan menjadi perhatian dan kontroversi.

Di tahun 2015, misalnya, seorang penduduk Korsel melakukan penyerangan ke wajah Dubes AS saat itu, Mark Lippet dengan sebuah pisau buah di sebuah forum yang mengakibatkan sang dubes harus mendapatkan 80 jahitan.

Kemudian di tahun 2019, sebanyak 20 pendemo memanjat dinding kediaman resmi Dubes AS untuk Seoul, yang merupakan kali kedua kasus memasuki area kedutaan secara ilegal hanya dalam waktu setahun. Pihak kepolisian akhirnya memperktat keamanan setelah mendapatkan protes dari Kemenlu Amerika Serikat.

75