Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memimpin upacara persemayaman mantan Wali Kota Solo Imam Soetopo di Balai Kota Solo, Selasa (12/7). Penghormatan terakhir ini diberikan pada Wali Kota Solo periode 1995-1999 tersebut.
Dalam sambutannya Gibran mengatakan bahwa Solo kehilangan satu tokoh yang jasanya luar biasa. Imam Soetopo dinilai sebagai sosok yang tegas, pintar, dan memiliki kepribadian yang baik.
”Beliau ini sesepuh, mentor, role model (panutan). Tentunya hari ini masyarakat Solo sangat kehilangan,” kata Gibran.
Upacara penghormatan terakhir ini dipimpin Gibran sebagai inspektur upacara. Putra Presiden Joko Widodo ini menyampaikan belasungkawa pada keluarga Imam Soetopo. Dalam kesempatan ini, banyak tokoh hadir dan menyampaikan belasungkawa pada keluarga. Salah satunya Wali Kota Solo periode 2012-2019 FX Hadi Rudyatmo.
Pria yang akrab disapa Rudy ini mengenang sosok Imam Soetopo sebagai orang yang menerima aspirasi masyarakat dengan baik saat menjabat sebagai wali kota. Hal ini diingat Rudy saat dirinya aktif di parlemen jalanan bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
”Saya waktu itu sering demo di sini (Balai Kota Solo). Tahun 1996-1998, mulai unjuk rasa. Termasuk pembubaran Fraksi TNI. Beliau menerima para penyampai aspirasi dengan baik. Enggak keras, karena saat itu saya yang di depan,” katanya.
Menurut Rudy, Imam Soetopo merupakan sosok yang bisa menjadi teladan bagi generasi muda. Kepemimpinannya dinilai bisa mengayomi semua pihak, meskipun Imam memiliki latar belakang militer.
”Beliau juga sosok yang cekatan dan luar biasa cerdas dalam mencari solusi berbagai permasalahan di Kota Solo,” katanya.