Home Internasional Dari Istanbul, Nasib Gandum Ukraina Diputuskan

Dari Istanbul, Nasib Gandum Ukraina Diputuskan

Istanbul, Gatra.com - Ukraina optimis kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian yang diblokir oleh Rusia akan tercapai dalam pembicaraan empat pihak di Istanbul, Turki, Rabu (13/7/2022)

Lebih dari 20 juta ton biji-bijian Ukraina terjebak dalam silo di pelabuhan Laut Hitam Odesa dan lusinan kapal terdampar karena blokade Rusia, bagian dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina. Situasi ini membuat jutaan orang didunia terancam kelaparan.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Pais menjelang pembicaraan di Istanbul antara pejabat Ukraina, Rusia, Turki dan PBB bahwa Kyiv yakin sekarang sangat dekat untuk mencapai kesepakatan untuk melanjutkan ekspor.

“Kami dua langkah lagi dari kesepakatan dengan Rusia. Kami berada di fase akhir dan sekarang semuanya tergantung pada Rusia,” katanya seperti dikutip Reuters dari surat kabar Spanyol El Pais sebelum maju ke meja perundingan. Namun pihak lain dalam negosiasi itu memilih lebih berhati-hati, mengatakan masih banyak yang harus disepakati.

Ukraina dan Rusia adalah pemasok gandum utama dunia. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk yang besar dan Ukraina merupakan produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan. Sehingga kesepakatan untuk membuka blokir ekspor dipandang penting untuk ketahanan pangan global, terutama di antara negara-negara berkembang.

Ukraina dan Barat menuduh Rusia memperburuk krisis pangan global dengan mempersulit upaya untuk memasok negara-negara miskin dengan biji-bijian dan memicu inflasi.

Moskow menyalahkan Ukraina atas masalah tersebut, menuduh Kyiv menolak memindahkan ranjau yang tersebar di sekitar garis pantainya untuk melindungi diri dari serangan Rusia.

Rusia juga mengecam Barat karena menjatuhkan sanksi pada berbagai sektor yang mempersulit Rusia untuk mendanai dan mengasuransikan layanan angkutan lautnya sendiri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Selasa bahwa para peserta dalam pembicaraan Istanbul “bekerja keras memang” tetapi masih ada cara untuk mencapai kesepakatan. “Banyak orang membicarakannya. Kami lebih suka mencoba dan melakukannya, ”katanya kepada wartawan.

Para diplomat mengatakan rincian rencana yang sedang dibahas termasuk ide untuk kapal Ukraina untuk memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan pelabuhan yang yang penuh ranjau. Rusia menyetujui gencatan senjata saat pengiriman bergerak; dan Turki – didukung oleh PBB – memeriksa kapal pegangkut untuk menghilangkan kekhawatiran Rusia terjadi penyelundupan senjata.

Kantor berita Rusia Interfax mengutip Pyotr Ilyichev, kepala departemen organisasi internasional di kementerian luar negeri Rusia, yang mengatakan bahwa Rusia ingin mengontrol dan memeriksa kapal untuk menyingkirkan penyelundupan senjata. Dia mengatakan Rusia siap memfasilitasi navigasi kapal komersial asing untuk mengekspor gandum Ukraina.

Kantor berita Rusia RIA mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya mengatakan tuntutan Rusia termasuk penghapusan "hambatan ekspor" yang diciptakan oleh sanksi Barat, mengutip bidang "asuransi pengiriman, logistik, layanan transportasi dan operasi perbankan."

Rusia terus mengekspor biji-bijian sejak perang dimulai pada 24 Februari tetapi ada kekurangan kapal besar karena banyak pemilik takut mengirimnya ke wilayah tersebut. Biaya pengiriman dan asuransi juga naik tajam.

Ukraina memicu harapan pada hari Selasa untuk peningkatan ekspor biji-bijian meskipun ada blokade Rusia setelah pembukaan kembali kanal Bystre, yang menyediakan akses ke pelabuhan sungai pedalaman kecil.

Ukraina mengharapkan ekspor biji-bijian bulanan meningkat 500.000 ton, kata Wakil Menteri Infrastruktur Yuriy Vaskov. Ukraina juga sedang bernegosiasi dengan Rumania dan Komisi Eropa tentang peningkatan pengiriman melalui terusan Sulina, katanya.

41