Home Regional Hampir 24% Desa Mandiri Ada di Jatim, Terbanyak di Indonesia

Hampir 24% Desa Mandiri Ada di Jatim, Terbanyak di Indonesia

Surabaya, Gatra.com – Kabar baik menyelimuti Provinsi Jawa Timur. Selain karena Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah tuntas menjalankan ibadah haji, menurut data terbaru, Provinsi Jatim memiliki desa mandiri dengan jumlah yang tinggi. Berdasarkan pemutakhiran data indeks desa membangun, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia.

Berdasarkan SK Menteri Desa PDTT RI nomor 80 tahun 2022 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2022 yang ditandatangani Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar pada 11 Juli 2022, jumlah desa mandiri di Jatim tercatat sebanyak 1.490 desa dengan status mandiri, 3.906 desa maju, dan 2.326 desa dengan status berkembang.

"Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 6.238 desa mandiri di Indonesia, 23,88 persen atau 1.490 desa mandiri ada di Jatim," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (14/7/2022) pagi.

Di posisi kedua tercatat Jabar dengan 1.130 desa mandiri (18,11 persen), dan ketiga Kalbar dengan 586 desa mandiri atau 9,39 persen. Jumlah desa mandiri di Jatim pada 2022 naik drastis dibanding tahun 2021 sebelumnya di mana pada tahun itu tercatat ada 697 desa mandiri di Jatim.

Tidak hanya itu, 5 desa mandiri di Jatim juga masuk dalam 10 besar nasional dengan status IDM Mandiri. Kelima desa tersebut adalah, Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu (peringkat 1), Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu (peringkat 2), Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi (peringkat 3). Kemudia ada Desa Merkawang Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban (peringkat 7), dan Desa Genteng Wetan Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi (peringkat 10).

"Alhamdulillah, tahun ini jumlahnya bertambah lebih dari 2 kali lipat menjadi 1.490 atau naik 113,77 persen. Ini prestasi luar biasa. Terimakasih kepada para bupati dan walikota Batu yang membangun desa dengan serius dan terukur. Juga kepada Kemendes yang mengguyur program dengan pendampingan yang terukur pula," tambahnya.

Di Jatim sendiri, Kabupaten Bojonegoro menjadi kabupaten dengan jumlah desa mandiri terbanyak dengan 155 desa mandiri, disusul Kabupaten Gresik dengan 153 desa, dan Kabupaten Banyuwangi dengan 138 desa mandiri.

Menurut Gubernur Khofifah, capaian tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus membangun dan memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program dan kegiatan baik dari pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten dan kota.

"Alhamdulillah Jatim berhasil mempertahankan capaian Desa Mandiri Tertinggi Nasional sejak tahun 2019. Prestasi ini adalah bentuk kerja keras kita semua khususnya para Kepala Desa, Pendamping Desa, Camat, Bupati dan Walikota Batu dan semua pegiat desa yang tiada lelah untuk terus memberdayakan masyarakat dan membangun desa. Trimakasih untuk semuanya," ucap gubernur perempuan pertama Jatim ini.

Capaian tersebut menurut Gubernur Khofifah juga sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus mengurangi disparitas antara desa dan kota, terutama masalah kemiskinan.

Sebagaimana diketahui, kemiskinan pedesaan hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibanding perkotaan. Pada September 2018 disparitas kemiskinan desa - kota mencapai 8,24 persen, sementara pada September 2021 sudah menyempit menjadi 5,80 presen. "Semoga tahun ini, disparitas kemiskinan desa dan kota di Jatim terus menyempit," pungkas Khofifah.

Menurut data BPS angka kemiskinan Jawa Timur di perdesaan pada September 2021 sebesar 13,79 persen dan perkotaan 7,99 persen.

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengklasifikasikan desa menjadi; desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju dan desa mandiri. 

Desa tertinggal adalah desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.

Desa berkembang adalah desa potensial menjadi desa maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.

Desa maju adalah desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan.

Desa mandiri adalah desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.

242