Home Regional Kader dan Pengurus NU Harus Jadi Penggerak Tangkal Hoaks

Kader dan Pengurus NU Harus Jadi Penggerak Tangkal Hoaks

Semarang, Gatra.com - Kader maupun pengurus Nahdlatul Ulama (NU) harus mampu menjadi penggerak dalam menangkal berbagai informasi palsu alias hoaks. Hal itu mengemuka dalam Lokakarya Literasi Digital bertema "Mengenal dan Menangkal Hoaks di Media Sosial" yang digelar di Aula PCNU Kota Semarang, Kamis (14/7).

Acara terselenggara atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU, LTN PWNU Jateng, dan LTN PCNU Kota Semarang.

Hadir sebagai narasumber, pengurus LTN PBNU Ahmad Rohali, Redaktur NU Online Moch Ngisom Al-Barony, Ketua LTN PWNU Jateng KH Mahlail Syakur. Acara dimoderatori Ketua LTN NU Kota Semarang M Kholilul Adib.

Menurut Ahmad Rohali, saat ini pengguna internet semakin meningkat. Situasi itu membuat masyarakat semakin mudah mengakses informasi. "Biaya internet juga semakin murah. Yang menggunakan didominasi kaum milenial," ujarnya.

Acara diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan lembaga, maupun badan otonom (Banom) di lingkungan NU. Pengurus LTN dari sejumlah Kabupaten/Kota di Jateng turut hadir dalam acara secara langsung. Sebagin lain hadir secara daring.

Meski ada sisi positif, kata Ahmad Rohali, sisi negatif sangat rawan muncul. Karena itu semua informasi yang ada perlu mendapat filter. "Kader atau pengurus juga perlu membuat konten. Utamanya dalam meluruskan informasi-informasi yang berpotensi salah tersebut," jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini semakin dekat dengan Pemilu. Situasi ini bisa semakin banyak memunculkan informasi-informasi yang tak benar. "Bisa jadi semakin masif. Karena itu upaya-upaya menangkal hoaks harus digencarkan, salah satunya dengan membuat konten-konten yang memberi pencerahan," bebernya.

Rohali menambahkan, tiap lembaga atau banom bahkan kader maupun pengurus, tak harus membuat website. Sebab jika membuat web, banyak hal, utamanya biaya yang harus dipikirkan.

"Gak harus melulu website. Bisa juga memanfaatkan media sosial yang ada, lalu mengisinya dengan konten-konten yang positif, termasuk meluruskan informasi yang tidak benar tadi," terangnya.

Semakin banyak informasi tak benar disebarkan, katanya, akan bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran. "Tentu ini sesuatu yang tidak kita inginkan," sebutnya.

Ketua LTN PWNU Jateng KH Mahlail Syakur mengatakan, hoaks sudah dikenal sejak zaman dahulu. Bahkan juga muncul hadits atau ayat palsu. "Namun kemurnian al-Quran maupun hadits ini terjaga karena adanya para rawi maupun mufassir yang kredibel," terangnya.

Wakil Ketua PWNU Jateng H Yasir Alimi menyambut baik kegiatan ini. "Selain mendapat ilmu, juga bisa saling silatirahmi," katanya.

Ketua PCNU Kota Semarang Dr H Anasom mengatakan, sejauh ini pengurus NU di Kota Semarang banyak diisi anak muda, sehingga giat dalam bekerja. "Kita berharap NU di Kota Semarang semakin baik dan maju," tandasnya.

97