Kolombo, Gatra.com - Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeyweardana mengatakan bahwa Presiden Gotabaya Rajapaksa telah mengundurkan diri sejak hari Kamis (14/7).

Abeyweardana mengatakan pada hari Jumat bahwa Parlemen akan bersidang pada hari Sabtu untuk memulai proses pemilihan presiden baru. Dia mengharapkan sudah ada Presiden pengganti selama tujuh hari proses pemilihan.

Associated Press melaporkan, Jumat (15/7), Presiden Rajapaksa melarikan diri dari negara itu pada hari Rabu di tengah meningkatnya protes unjuk meminta dia mengundurkan diri karena bertanggugjawab akibat krisis ekonomi.

Para pengunjuk rasa menuduh Rajapaksa dan keluarganya telah menyedot uang dari kas pemerintah selama bertahun-tahun dan pemerintahannya mempercepat keruntuhan negara akibat pengelolaan ekonomi yang salah.

Kenati pihak keluarga membantah tindakan korupsi, namun Rajapaksa mengakui bahwa beberapa kebijakannya memang berkontribusi pada kehancuran negera tersebut. Protes selama berbulan-bulan mencapai puncak sejak akhir pekan lalu, ketika para demonstran menyerbu rumah dan kantor presiden dan kediaman resmi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Pada hari Rabu, mereka menguasai kantor Wickremesinghe.

Semula, para demonstran tetap akan menduduki istana sampai pemerintahan baru terbentuk, namun gerakan itu mengubah pola politiknya karena kuatir terjadi eskalasi kekerasan, mengingat terjadi bentrokan di luar Parlemen yang menyebabkan puluhan orang terluka.