Home Ekonomi Angka Kemiskinan di Sumbar Menurun Signifikan

Angka Kemiskinan di Sumbar Menurun Signifikan

Padang, Gatra.com - Tingkat kemiskinan di Sumatera Barat (Sumbar) turun signifikan. Hal itu berdasarkan data yang diuraikan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Jumat (15/7).

Pada periode yang sama, kemiskinan pada Maret 2021 yang menyentuh angka 370,67 ribu jiwa atau 6,63 persen. Lalu, pada Maret 2022 turun di angka 335,21 ribu orang atau 5,92 persen.

"Angka ini juga berkurang 4,72 ribu orang dibanding kondisi September 2021 sebesar 339,93 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar, Krido Saptono di Padang, Jumat (15/7).

Kendati begitu, jelas Krido, persentase angka penduduk di bawah garis kemiskinan di Sumbar daerah perkotaan pada September 2021 sebesar 4,83 persen naik menjadi 4,95 persen Maret 2022.

Sementara di sisi lain, presentase angka penduduk di bawah garis kemiskinan di daerah perdesaan pada September 2021 sebesar 7,23 persen turun menjadi 6,68 persen pada Maret 2022.

Berdasarkan data BPS yang dijelaskan Krido, selama periode September 2021-Maret 2022, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 3,08 ribu orang, dari 134,53 ribu orang menjadi 173,61 ribu.

Kemudian, angka penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 7,79 ribu orang, dari 205,39 ribu orang pada September 2021 menjadi 197,60 ribu orang pada Maret 2022.

Bukan itu saja, data dari BPS Sumbar, secara umum angka penduduk miskin di Sumbar pada periode September 2013-Maret 2022 mengalami penurunan. Baik dari sisi jumlah, maupun persentase.

Hal itu dibuktikan, lebih satu windu jumlah penduduk miskin di Sumbar telah ditekan cukup signifikan. Dari 384,08 ribu jiwa pada September 2013, kini menjadi 335,21 ribu jiwa pada Maret 2022.

"Jadi secara persentase juga mengalami penurunan dari 7,56 persen pada September 2013 menjadi 5,92 persen pada Maret 2022," tukasnya.

Terkait penurunan angka kemiskinan ini, tentu tidak terlepas dari peran semua pihak. Baik dari program Pemprov Sumbar, Pemda kabupaten an kota, pelaku usaha, hingga andil masyarakat di Sumbar itu sendiri.

Kendati begitu, tak dipungkiri masih banyak masyarakat Sumbar yang harus diperhatikan. Terutama untuk infrastruktur masyarakat di daerah atau pelosok nagari (desa) agar bisa membangkitkan gairah ekonomi.

255