Moskow, Gatra.com - Pembangunan pipa gas alam kerja sama Rusia-China yang transit melalui Mongolia, akan dimulai pada 2024.

Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri Mongolia Oyun-Erdene Luvsannamsrai, kepada Financial Times (FT), dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin (18/7).

Pipa Power of Siberia-2 tersebut rencananya akan mengirimkan gas menuju Eropa dari ladang Siberia barat ke China untuk pertama kalinya, dan diharapkan akan beroperasi secara online pada tahun 2030. 

Para eksekutif industri energi memperkirakan waktu pengerjaan akan dipercepat karena hubungan Moskow yang memburuk dengan Barat selama perang di Ukraina, dan menyusutnya pasar Eropa untuk ekspor gas utamanya.

Perdana Menteri Mongolia mengatakan bahwa dia mengharapkan pembangunan cabang Power of Siberia-2 di Mongolia tetap berjalan meskipun terjadi peperangan.

" Studi kelayakan proyek ini telah selesai dan kami percaya konstruksi akan dimulai pada 2024, " kata Luvsannamsrai.

Dia menambahkan bahwa Moskow tidak menekan Ulaanbaatar untuk mempercepat pembangunan jalur Power of Siberia-2, meskipun raksasa energi Rusia Gazprom, merencanakan poros ke Asia.

Kapasitas yang direncanakan dari Power of Siberia-2 sepanjang 2.600 kilometer itu akan mebnghasilkan 50 miliar meter kubik. 

Rusia dan Mongolia menandatangani nota kesepahaman pada tahun 2019 untuk mempelajari kelayakan Kekuatan Siberia-2 di seluruh Mongolia.

Luvsannamsrai mengatakan kepada FT bahwa rute terakhir Power of Siberia-2 masih dipertimbangkan.