Home Ekonomi IKA UII Serahkan Bantuan Gerobak Ke Para UMKM, Untuk Apa?

IKA UII Serahkan Bantuan Gerobak Ke Para UMKM, Untuk Apa?

Jakarta, Gatra.com - Sebagai manifestasi pemberdayaan ekonomi umat, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) menyerahkan bantuan ke para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah DKI Jakarta. Bantuan tersebut berupa gerobak UMKM.

Di tahap pertama diserahkan sebanyak 50 Gerobak untuk pelaku usaha di JS 24, Jalan Gatot Subroto, Kel Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Selanjutnya bantuan gerobak akan kembali diserahkan secara bertahap.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Acara dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua umum DPP IKA UII, Prof. Syariffudin.

“Bantuan ini adalah manifestasi kepedulian sosial IKA UII bagi para pelaku UMKM di DKI Jakarta. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian program bhakri sosial yang selama ini dilakukan oleh IKA UII," ungkap Prof. Syariffudin yang juga Ketua Mahkamah Agung (MA) itu dalam keterangannya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/7).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengapresiasi bantuan gerobak UMKM dari IKA UII. Ia mengatakan, bantuan ini diharapkan sebagai pemantik yang lain untuk saling membantu.

“Saya mengapresiasi bantuan sosial IKA UII ini, semoga bisa menjadi pemantik buat yang lain untuk ikut turun tangan, bukan sekedar urun angan," kata Anies.

Sebelumnya IKA UII juga telah menggelar beberapa rangkaian kegiatan bakti sosial (baksos), diantaranya, Peduli Penanggulangan Covid-19, dengan memberikan 6500 paket (APD dan Vitamin) untuk 65 Rumah Sakit yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Penyaluran 6500 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial Ika UII yang sudah berjalan, dan bakti sosial ini merupakan wujud nyata bakti kami kepada masyarakat. Semoga dapat menjadi pemicu bagi alumni-alumni lain dapat berbuat yang lebih banyak bagi masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) IKA UII, Ari Yusuf Amir.

Ari menjelaskan, sebagai alumni dari universitas nasional tertua di Indonesia yang bernafaskan Islam. IKA UII berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi gerakan pemberdayaan umat. "Sebagaimana yang telah diajarkan Pendiri UII yang juga pendiri bangsa, bahwa tanggung jawab sosial keumatan sifatnya melekat pada setiap individu," kata Ari.

Mengutip pesan Sang Proklamator, yang juga salah satu pendiri UII, Mohammad Hatta yakni, "Kita dapat mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain”. Pendiri UII lainnya, KH Wahid Hasyim juga berpesan, "para pendahulu telah menanam, sehingga kita memakan buahnya. Sekarang kita juga menanam agar generasi mendatang memakan hasilnya”.

“Pesan tersebut semakin mengingatkan IKA UII bahwa peran-peran sosial kemanusiaan adalah amanat yang dilekatkan oleh Allah SWT kepada hambanya sebagai tanggung jawab insaniyah untuk menciptakan peradaban mulia dan mencapai derajat khairah ummah,” imbuh Ari.

Sementara itu, Wakil Sekretaris II DPP IKA UII, Sugito Atmo Pawiro, menambahkan, bahwa IKA UII menyadari, peran-peran sosial keumatan tersebut akan lebih mudah diimplementasikan apabila diorganisir dalam sebuah wadah organisasi modern.

Apalagi, jumlah alumni UII sejak berdiri Pada 8 Juli tahun 1945 sampai sekarang telah berjumlah 110.000 alumni yang telah berdiaspora ke seluruh penjuru negeri, bahkan di beberapa negara lain. “Dalam konteks ini keberadaan IKA UII sebagai organisasi yang mewadahi seluruh alumni UII menemukan urgensinya,” ujar Gito.

Kini organisasi IKA UII, lanjut Gito, telah memiliki DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) di 30 Provinsi dan satu DPW Luar Negeri, yaitu di Australia. Sementara untuk level DPD (Dewan Perwakilan Daerah) ada 39 DPD di tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah tersebut akan terus bertambah melihat antusiasme dari para alumni UII di seluruh penjuru negeri untuk membaktikan dirinya dalam berbagai kegiatan IKA UII.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kesadaran dan tanggung jawab sosial profetik alumni UII ditengah kompleksitas persoalan keumatan dan kebangsaan terus meningkat. IKA UII mengajak semua pihak untuk belajar dari sejarah para nabi, bahwa tidak ada satupun nabi yang diutus oleh Allah di muka bumi ini yang tidak melakukan reformasi dan transformasi.

“Para nabi selalu datang dan berdiri di tengah-tengah masyarakat untuk membangunkan masyarakat, menggerakkan masyarakat, dan mengubah sejarah. IKA UII berharap semua anak bangsa bisa terus menyatukan langkah untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mengemban amanah profetik melalui peran-peran sosial keumatan,” terang Gito.

262