Home Kesehatan Anggaran Lebih Besar dari Wilayah Lain, Kasus Stunting di Kendal Malah Melonjak

Anggaran Lebih Besar dari Wilayah Lain, Kasus Stunting di Kendal Malah Melonjak

Kendal, Gatra.com - Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mengaku sangat prihatin dengan melonjaknya angka stunting di Kabupaten Kendal pada tahun 2022 ini. Kasus stunting di Kendal melonjak sekitar 13% dari sekitar 5 ribu kasus pada 2021 dan kini menembus angka 7 ribu kasus.

"Ini sangat memprihatikan, kita kalah dengan Kabupaten Batang dan Kabupaten Semarang. Apalagi dengan Kota Semarang," kata Wabup Basuki usai membuka Rembuk Stunting di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (20/7).

Sebagai langkah evaluasi, seluruh stakeholder mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten diminta untuk bekerja keras dalam menurunkan kasus stunting. 

Menurut Basuki, langkah penanganan serius sangat penting dilakukan mengingat jumlah anggaran yang dikucurkan untuk penanganan stunting dari APBN sangat besar. Jumlahnya sekitar Rp 7 miliar sampai Rp 9 miliar.

"Kabupaten Semarang yang dianggarkan hanya Rp4 miliar saja bisa menurunkan kasus stunting," ungkapnya.

Dia berharap, dengan kerja keras yang dilakukan seluruh stakeholder benar-benar bisa menurunkan kasus stunting di Kabupaten Kendal. Pasalnya, penanganan stunting dinilainya sangat mudah dan murah. 

"Makanan bergizi itu bukan sesuatu yang mahal. Kacang ijo itu murah. Susu itu juga murah. Semua kita ada," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Parno mengatakan, sebagai langkah untuk menekan tingginya kasus stunting pada tahun ini Dinkes Kendal akan memberikan alat ukur bayi ke Posyandu di Kendal yang jumlahnya mencapai 1.400 Posyandu.

Di setiap Posyandu, pihaknya juga akan memberikan tambahan makanan bernutrisi. Hal ini juga kan diberikan ke remaja putri yang ada di Kabupaten Kendal.

"Kita semua mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten akan bergerak bersama demi percepatan penurunan stunting ini," katanya.

Parno menjelaskan, peningkatan kasus stunting hingga mencapai 13% disebabkan karena dioptimalkannya sejumlah pendataan di desa-desa. Hal ini berbeda dengan di tahun 2021, karena di tahun tersebut pendataan kurang optimal karena pandemi Covid-19. Dari 20 kecamatan di Kabupaten Kendal, kasus stunting tertinggi dijumpai di wilayah Kecamatan Sukorejo, Plantungan, Patean dan Pageruyung.

"Kita targetkan sampai akhir tahun ini, stunting turun 3,5 persen-5 persen," tutupnya.


 

 

158