Home Hukum Pemasangan Baliho Berbau Pornografi Terjadi Lagi

Pemasangan Baliho Berbau Pornografi Terjadi Lagi

Mataram, Gatra.com-Terpasangnya baliho iklan berukuran besar di depan Hotel inisial LP, Cakranegera, Mataram yang berkonten pornograpi terulang kembali bahkan disesali banyak pihak. Pasalnya Kota Mataram yang dikenal sebagai kota Religius justru konten-konten tidak layak yang dijadikan iklan justru terpasang di depan jalan yang dikenal cukup ramai ini.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi menyayangkan adanya baliho ini. Ia heran pemasangan baliho dengan konten serupa kembali terjadi dalam rentang waktu pemasangan yang tidak terlalu jauh. Malah baliho ini kembali dipasang pihak hotel.

“Ini ada apa, bahkan sudah diperingati sebelumnya untuk tidak menampilkan baliho iklan yang berbau fornograpi yang justru merusak dan meracuni pikiran anak-anak utamanya. Atas kejadian ini saya meminta Pemerintah Kota Mataram harus tegas memberikan sanksi kepada yang bersangkutan. Agar marwah Kota Mataram ternodai karena ini, dimana kota Mataram merupakan kota Religius,” kata Joko kepada media, Rabu (20/7).

Anggota DPRD Kota Mataram Yayu Ernawati juga mempertanyakan hal ini terjadi kembali untuk kedua kalinya. Keheranan polisitisi PDI-P ini beralasan karena Kota Mataram dijadikan sebagai kota layak anak.

Ia meyayangkan, karena lokasi pemasangan baliho tersebut berada di depan sekolah (SD, red) dan berada di lokasi terbuka dengan keramaian pengendara di lokasi tersebut. “Tentu kita khawatir karena hal ini akan bisa menseting pikiran anak-anak. Tulisan reklame itu tidak beretika dan sangat tidak pantas bagi anak-anak untuk membacanya. Perempuanpun merasa dilecehkan,” Yayu menegaskan.

Seperti diketahui, reklame yang dipajang di depan hotel LP, Cakranegara, Mataram, sempat viral di media sosial. Iklan itu dianggap terlalu vulgar. Kalimat yang tertera di papan reklame berukuran besar itu begitu vulgar yakni “Lo Suka Yang Mana? Atas Atau Bawah?”. Setelah viral isi reklame langsung diturunkan Pemkot Mataram.

1505