Home Nasional Pelukan Fadil dan Sambo, Kompolnas: Pertemanan Biasa, Diekspos Jadi Masalah

Pelukan Fadil dan Sambo, Kompolnas: Pertemanan Biasa, Diekspos Jadi Masalah

Jakarta, Gatra.com - Peristiwa pelukan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran dan Irjen Pol. Ferdy Sambo menjadi perbincangan publik ditengah penyelidikan meninggalnya Brigadir Pol. J atau Yoshua.

Menurut Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, kejadian itu tergolong biasa, namun menjadi “masalah” saat diekspos. "Ya itu kan pertemanan, urusan berdua pertemanan. Bukan (sesuatu yang salah)," ungkap Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dalam keterangannya, Kamis (20/7).

Namun, yang menjadi masalah, lanjut Benny ketika momen tersebut diekspos ke publik. "Tapi karena diekspos menjadi masalah," lanjut Benny menambahkan.

Di sisi lain, Polri menegaskan bahwa proses penyidikan tidak bisa dicampur aduk dengan momen pelukan tersebut kendati saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya dan proses investigasi dari tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri.

"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja. Tapi proses penyidikan nggak bisa dicampuradukkan, proses penyidikan tetap profesional, transparan dan akuntabel. Jadi nggak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan.

Dedi mengatakan penyidik tentunya memiliki kode etik profesi yang dijunjung tinggi sehingga penyidik tentunya bisa dituntut jika tidak profesional dalam menangani suatu kasus.

"Penyidik ini memiliki kode etik profesi yang harus dijunjung tinggi. Ini menyangkut masalah trust juga. Ketika penyidik mencoba tidak profesional, maka dia bisa dituntut juga," tutup Dedi.

405