Home Regional Salatiga Tuan Rumah Rakorkomwil III APEKSI, Sinoeng: Ajang Tukar Pikiran

Salatiga Tuan Rumah Rakorkomwil III APEKSI, Sinoeng: Ajang Tukar Pikiran

Salatiga, Gatra.com – Kota Salatiga menjadi tuan rumah Koordinasi Komisariat Wilayah (Rakorkomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2022. Acara berlangsung 20-22 Juli 2022.

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengatakan, Rakorkomwil III APEKSI merupakan ajang untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan untuk berdiskusi bersama dalam menyuarakan aspirasi dari tiap pemerintah kota.

“Tema pertemuan APEKSI Rakorkomwil III adalah tentang Penguatan Pemerintah Kota atas Implikasi Kebijakan SDM dan Kesiapan dalam Rangkaian Pemilu 2024 dan akan membahas beberapa hal yang perlu diantisipasi. Saya berharap pada tanggal 9-10 Agustus mendatang bisa hadir bersama di Padang sebagai satu kesatuan Korkomwil,” ujarnya.

Baca Juga:

Pemkot Salatiga dan Ombudsman RI Teken MoU Peningkatan Pelayanan Publik

Selanjutnya, rekomendasi lain juga akan disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya antara lain terkait dengan penyetaraan jabatan struktural dan fungsional sekaligus juga mengenai tenaga kontrak (Non-ASN).

“Tentunya hal tersebut dapat disampaikan mengenai SOP secara rinci tentang Pejabat Kepala Daerah dalam hal ini Bupati atau Wali Kota untuk bersama-sama berkoordinasi dalam Rakernas di Padang,” sebutnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi saat memberikan sambutan pembukaan Rakorkomwil III APEKSI 2022. (Dok. Pemkot Salatiga)

Bima Arya selaku Dewan Pengurus APEKSI mengatakan bahwa kita saat ini dihadapkan dengan tiga tantangan yakni Ekonomic Recovery (pemulihan ekonomi), Tsunami Regulasi (banyak sekali gagasan besar dari pusat yang perlu diakselerasika) dan Suksesi 2024.

“Untuk itu salah satu masukan dari APEKSI adalah bagaimana pejabat kepala daerah paham dengan peta lokal atas isu lokal dan harus update, kalau tidak ya susah. Kalau kita cuek, berat. Kita harus peduli terhadap regulasi, jangan sampai kita tidak bisa ekonomic recovery, tsunami regulasi dan suksesi 2024. Kita harus berkerja keras dan kolaborasi,” terangnya.

Bima Arya menambahkan bahwa untuk isu besar yakni penghapusan terhadap tenaga honorer, APEKSI sudah menyampaikan masukan resmi kepada Kementrian terkait. Hal ini harus selalu update, dan nanti ujungnya di Rakernas harus kita kawal dengan baik.

“Kita juga harus bersama-sama untuk memperbaiki rekonsiliasi data, penataan honorer. Sehingga kita memiliki data base yang sama. Saya berharap apa yang diputuskan di APEKSI ini bisa menjadi rujukan kebijakan bagi pemerintah pusat atas masukan dari kita semua,” jelasnya.

APEKSI, katanya, harus bisa menginspirasi. Kota Salatiga kota yang sangat inspiratif, kota kedua tertua setelah Palembang dan kota paling tertoleran se-Indonesia. “Kita saling belajar bersama dengan terus melakukan penguatan-penguatan komitmen dari pemerintah kota ini,” pungkasnya.

Wakil Ketua II Komisariat Wilayah III Apeksi, H. Arif R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang menyatakan bahwa birokrasi sekarang harus terus berubah mengikuti perkembangan zaman.

“Birokrasi kita harus terus berubah di masa kemajuan revolusi industri 4.0 dan masyarakat smart society 5.0. Kita harus bisa memanfaatkan tool e-goverment dalam rangka efisiensi dan efektivitas birokrasi. Dan semua ini membutuhkan operator dalam pelayanannya. Masalah SDM juga menjadi perhatian kami,” tandasnya.

347