Home Regional Bantu Tekan Angka Stunting, Tanoto Foundation Dirikan Rumah Anak SIGAP di Brebes

Bantu Tekan Angka Stunting, Tanoto Foundation Dirikan Rumah Anak SIGAP di Brebes

Brebes, Gatra.com - Tanoto Foundation berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Kolaborasi itu antara lain diwujudkan dalam pendirian Rumah Anak Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP) di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Rumah Anak SIGAP merupakan pusat pelayanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usai 0-3 tahun. Adapun ragam layanan yang akan tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.

Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto mengatakan, pendirian Rumah Anak SIGAP dilakukan untuk membantu upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, terutama di Kabupaten Brebes.

Menurut dia, Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah. Pendiriannya dilakukan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) dan terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

"Presiden Jokowi menargetkan angka stunting secara nasional bisa turun menjadi 14 persen, dan angka stunting di Brebes sekitar 35 persen. Jadi PR kita sangat besar. Kegiatan ini diharapkan bisa mendukung penurunan stunting paling sedikit sampai 20 persen di tiga tahun ke depan," ujar Anderson saat peresmian Rumah Anak SIGAP di Desa Kluwut, Kamis (21/7).

Menurut Anderson, dalam upaya penurunan angka stunting secara cepat dan tepat melalui program-program yang dijalankan, Rumah Anak SIGAP akan bekerja sama dengan puskesmas. Rumah Anak SIGAP juga akan didirikan di daerah lain di Jawa Tengah. "Kami akan dirikan empat Rumah SIGAP di Jawa Tengah untuk membantu penurunan stunting," tandasnya.

Anderson menegaskan komitmen jangka panjang Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting. Dia optimistis kerja sama melalui pendirian Rumah Anak SIGAP dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Jawa Tengah.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Brebes atas kerja sama ini. Kami berharap kolaborasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah ini dapat menginspirasi munculnya berbagai program serupa sehingga membawa dampak optimal dalam menekan angka stunting. Dengan memberikan perhatian lebih pada anak usia dini, kita berharap dapat mencetak generasi bangsa Indonesia yang cemerlang," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan mengatakan, program Rumah Anak SIGAP sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Gayeng memperhatikan ibu hamil). Caranya, dengan melakukan pemeriksaan Kesehatan rutin bagi ibu hamil. “Ini penting untuk mencegah bayi stunting,” katanya.

Menurut Ganjar, Kabupaten Brebes menjadi salah satu daerah yang menjadi target perhatian penurunan stunting di Jawa Tengah. Sebab angka stuntingnya cukup tinggi.

"Brebes ini menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian kita. Kita gerakkan partisipasi masyarakat. Tadi kawan-kawan yang mendampingi Posyandu seluruh Indonesia sudah bergerak, saya minta ke Brebes juga. Hari ini dari Tanoto Foundation datang juga maka dibuatin Rumah SIGAP yang di dalamnya ada permainan dan edukasi," ujarnya.

Ganjar mengatakan, penurunan stunting akan terus digenjot. Dia menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang cukup bagus. Misalnya dari Tanoto Foundation yang mendirikan empat Rumah Anak SIGAP di Jawa Tengah.

Langkah Tanoto Foundation tersebut diharapkan Ganjar dapat diikuti oleh perusahaan dan kelompok masyarakat lain yang peduli.

"Stunting ini target yang harus kita genjot sehingga SDM kita ke depan lebih baik. Maka tadi saya senang banget. Bidan itu kalau ditanya nyenengke (menyenangkan). Berapa jumlah orang hamil? 102 Pak. Berapa yang masalah? 12 Pak. Nah 12 inilah yang kemudian menjadi target kita. Target inilah yang kita mulai pantau terus-menerus. Termasuk yang risti (risiko tinggi) itu nanti sampai kelahirannya kapan, tolong itu dijaga. Dokter dan nakes dari puskesmas, dan bidan-bidan kita harapkan semuanya mantengin itu semua," jelasnya.

Selain meresmikan Rumah Anak SIGAP, dalam kesempatan itu Ganjar bersama Anderson juga menilik secara langsung pendampingan yang dilakukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) kepada keluarga yang berisiko stunting. Tim ini sebelumnya mengikuti serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan Tanoto Foundation dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini agar TPK dapat melakukan tugasnya dalam pendampingan dan penawasan kepada keluarga yang berisiko stunting.

243