Home Internasional Kyiv Hanya Mau Tandatangani Kesepakatan Gandum dengan Turki dan PBB

Kyiv Hanya Mau Tandatangani Kesepakatan Gandum dengan Turki dan PBB

Kyiv, Gatra.com - Ukraina mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya hanya akan menandatangani perjanjian untuk membuka blokir ekspor biji-bijiannya dengan Turki dan PBB. Tindakan itu menghindari Rusia, ketika delegasi berkumpul di Istanbul untuk meredakan krisis pangan global.

Moskow dan Kyiv akan memutuskan mekanisme untuk mengizinkan Ukraina mengekspor persediaan gandumnya, meski pasukan Rusia meluncurkan serangan artileri mematikan di Ukraina timur.

Pembantu presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak mengecualikan kesepakatan langsung dengan Rusia, dengan mengatakan bahwa Kyiv dan Moskow akan mencapai kesepakatan "cermin" (sendiri).

"Kami menandatangani perjanjian dengan Turki dan PBB dan melakukan kewajiban kepada mereka. Rusia menandatangani perjanjian cermin dengan Turki dan PBB," tulisnya di Twitter, dikutip AFP, Jumat (22/7).

Dia memperingatkan bahwa pelanggaran Rusia terhadap kesepakatan dan serangan di sekitar pelabuhan Ukraina, akan disambut dengan tanggapan militer secara cepat.

Kesepakatan besar pertama antara pihak yang bertikai - ditengahi dengan PBB dan Turki - diharapkan berlangsing di tengah pasukan Rusia menghancurkan pantai selatan Ukraina yang menyebabkan beberapa orang tewas di industri Donbas.

Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin mengumumkan kesepakatan itu akan ditandatangani di Istana Dolmabahce yang mewah, di Selat Bosphorus dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan pemimpin Turki.

Namun kesepakatan itu menarik skeptisisme dari petani Ukraina di bawah tekanan di selatan yang dilanda perang.

“Ini memberi harapan tetapi Anda tidak dapat mempercayai apa yang dikatakan orang Rusia,” kata Mykola Zaverukha, seorang petani yang memiliki sekitar 13.000 ton biji-bijian, menunggu untuk diekspor. 

"Rusia tidak dapat diandalkan, mereka telah menunjukkan diri mereka dari tahun ke tahun," katanya kepada AFP, di wilayah Mykolaiv selatan.

Kremlin mengatakan sementara itu sangat penting para pihak mencapai kesepahaman.

"Sangat penting untuk membuka blokir pasokan pupuk, bahan makanan dan biji-bijian ke pasar dunia," kata juru bicara Dmitry Peskov, kepada wartawan. 

Meskipun ada harapan, pasukan Rusia tetap melancarkan penembakan tanpa henti di wilayah Donetsk timur, yang telah menjadi fokus kampanye Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

"Lima tewas dan 10 terluka di wilayah itu dalam 24 jam terakhir," kata pihak kepresidenan Ukraina pada Jumat.

Di desa Donetsk, Chasiv Yar, yang dilanda serangan pada 10 Juli yang menewaskan lebih dari 45 orang.

"Tidak ada lagi. Pejabat sudah pergi. Kami harus berjuang sendiri untuk tetap hidup," kata Lyudmila, yang hanya menyebut nama depannya.

Di selatan, Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki desa-desa di sepanjang garis depan di daerah Kherson, di mana tentara Kyiv berusaha merebut kembali wilayah yang diduduki Moskow.

1049