Home Kesehatan Marak Air Galon Isi Ulang Palsu, Ini Saran YLKI

Marak Air Galon Isi Ulang Palsu, Ini Saran YLKI

Jakarta, Gatra.com- Kasus pengoplosan galon air mineral isi ulang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah penggerebekan sebuah depo agen galon air mineral di PanggungRawi, Cilegon, Banten yang menjalankan bisnis ilegal tersebut.

Menurut catatan kepolisian, setidaknya sudah seringkali terjadi penggerebekan komplotan pengoplos air minum isi ulang. Beberapa di antaranya antara lain penggerebekan di Bantul (2011), Kota Depok (2016), Tangerang Selatan (2017),  Tangerang (2018), Pandeglang (2018), Magetan (2020), dan Cilegon (2022).

Ibarat puncak gunung es, komplotan yang masih beroperasi mungkin jumlahnya jauh lebih besar lagi. Maraknya kasus komplotan pengoplos air isi ulang di Indonesia mirip dengan yang terjadi di India. Pada 2006 dan 2018, misalnya, terjadi kasus yang bikin heboh India: yakni pemalsuan air dalam kemasan botol.

Modus pelaku pun mirip dengan di Indonesia,  botol bekas kosong diisi air keran, lalu dijual ke pasaran dengan harga murah. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sudah sering mengingatkan agar konsumen berhati-hati terhadap air kemasan palsu.

Terutama para pelaku bisnis galon dan botol air mineral palsu sudah tahu cara membuat galon dan botol serta segel merek ternama terlihat seperti baru. “Penelitian YLKI  juga menunjukkan banyak beredar air minum kemasan yang tidak memenuhi standar air minum,”  kata Pengurus Harian YLKI, Eliyani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/7).

Eliyana mengingatkan bahaya dari air oplosan ini. “Betapa bahayanya kalau air mineral yang paling banyak dikonsumsi masyarakat mudah sekali dipalsukan," ia menegaskan.

Tutupnya dijual di mana-mana dan sama persis dengan tutup yang asli. Sehingga masyarakat sulit membedakan mana yang asli dan yang palsu. "Bisa dibilang keamanan air mineral dalam kemasan seperti ini jadi sangat diragukan,” tandasnya.

Nah berikut ini adalah panduan YLKI kepada konsumen yang  ingin memastikan keamanan air mineral yang dibeli:

1. Secara fisik, air mineral palsu berwarna agak keruh.

Konsumen  sebaiknya mengocok air terlebih dahulu. Jika warna berubah setelah dikocok, misalnya terlihat lebih keruh, maka sebaiknya tidak perlu diminum.

2. Bau air mineral asli dan palsu juga berbeda.

Air mineral asli tidak berbau, sedangkan air mineral terkontaminasi akan menimbulkan bau tidak biasa.

3. Air mineral palsu rasanya lebih kesat.

Di langit-langit mulut juga akan terasa ada seperti debu-debu yang menempel.

4. Cek tanggal kadaluarsa air

Konsumen perlu lebih teliti untuk mengecek tanggal kedaluwarsa dan izin produksi. Jangan terjebak dengan merek dagang besar, dan pastikan tutup tak bocor.

Lantas, dari sisi produsen apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah kasus-kasus pemalsuan air mineral dalam kemasan agar tidak terus berulang? Pemalsuan air minum kemasan sebetulnya bisa dicegah.

Menurut salah seorang praktisi air kemasan, salah satu tindakan pencegahan pemalsuan air mineral yang bisa dilakukan  adalah dengan menerapkan teknologi perlindungan kemasan dan menambahkan segel tutup galon atau botol yang sulit ditiru.

“Teknologi yang baik bisa melindungi kandungan air mineral tetap utuh hingga sampai ke tangan konsumen, dilengkapi dengan segel tutup galon  keras yang tidak gampang dipalsukan," katanya.

Dengan demikian, selain kemasannya lebih terproteksi, juga  lebih aman dari kontaminasi udara luar serta pemalsuan.

327