Jakarta, Gatra.com- Wall Street English Indonesia (WSE Indonesia) membuka cabang terbarunya di Sedayu City, Kelapa Gading. Wall Street English memiliki delapan cabang di Indonesia, empat diantaranya berlokasi di Jakarta, dan masing-masing satu lokasi di Cibubur, Tangerang, Bandung, dan Surabaya.
"Cabang terbaru di Sedayu City ini dibangun dengan konsep untuk memberikan fasilitas kepada member-member kami untuk mewujudkan misi kami, yaitu meningkatkan kepercayaan diri member-member kami melalui komunitas sehingga dapat meningkatkan peluang-peluang mereka di masa depan," kata CEO WSE Indonesia, Kish Gill dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/7).
Wall Street English menggunakan metode blended learning yang menggabungkan proses belajar digital yang interaktif dan juga kelas tatap muka yang didukung oleh tenaga pengajar native dan profesional.
Kish Gill mengatakan bahwa WSE Indonesia menerapkan metode belajar secara hybrid, gabungan antara belajar secara daring dan belajar tatap muka yang mengadopsi lifestyle immersion.
Ada empat komunitas yang telah berdiri dalam naungan WSE Indonesia sejak tahun 2017. Yaitu The Syndicate, untuk para entrepreneur dan business enthusiast. Kemudian LEAP untuk para pelajar yang berambisi dalam meraih sukses di dunia akademis.
Laku CRE-8 untuk para antusias kesenian dan kreatifitis dalam berkarya. Serta Re-Charge, komunitas yang fokus pada kesehatan tubuh, mental, jiwa dan raga. Setiap komunitas mempunyai acara pertemuan, acara showcase dan workshop tersendiri yang tentunya selalu diselenggarakan dalam Bahasa Inggris untuk mewujudkan misi WSE Indonesia.
Salah satu member WSE Indonesia, Cindy May McGuire menyatakan dukungannya terhadap pembukaan cabang terbaru Wall Street English Indonesia. “Saya pribadi merasa metode yang diterapkan oleh Wall Street English sangatlah efektif," kata Puteri Indonesia Lingkungan 2022.
Cindy mengatakan bahwa WSE Indonesia menggunakan komunitas sebagai cara untuk melatih kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris. "Hal ini mendorong saya menjadi lebih percaya diri dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris untuk public speaking,” tutur Cindy.
