Home Regional Gibran Pertama Kali Ikut Kirab 1 Suro, Dampingi Putra Mahkota Mangkunegaran

Gibran Pertama Kali Ikut Kirab 1 Suro, Dampingi Putra Mahkota Mangkunegaran

Solo, Gatra.com – Kirab Malam 1 Suro Tahun Ehe 1956 di Keraton Kasunanan Surakarta berlangsung dengan mengeluarkan sembilan pusaka milik keraton. Dalam kirab ini, empat kerbau keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah.

Kirab diikuti oleh keluarga dan kerabat keraton, serta abdi dalem hingga tamu undangan. Prosesi yang berlangsung mulai pukul 21.00 WIB pada Jumat (29/7) ini berlangsung hingga Sabtu (30/7) dini hari.

Acara dimulai dengan doa, tahlil, salawat, hingga perenungan dan pembacaan rincian pusaka yang dikirab. Upacara adat ini juga turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming raka, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, dan jajaran pejabat Solo.

Kirab dimulai dengan mengarak sembilan pusaka pada pukul 00.00 WIB dan ditandai pemukulan lonceng 12 kali. Kirab ini dipimpin oleh putra mahkota Keraton Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram.

Kirab ini mengambil rute Supit Urang, yakni di Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, dan kembali ke Keraton Solo.

”Ada sembilan pusaka yang dikeluarkan, termasuk juga kerbau yang mengiringi pusaka,” kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo.

Empat kerbau mengiringi upacara adat ini. Sebelumnya empat kerbau ini menjalani karantina karena terpapar penyakit mulut dan kuku.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku baru pertama kali mengikuti kirab ini. Menurutnya, mengikuti kegiatan ini salah satu bentuk untuk melestarikan kebudayaan Jawa. ”Apalagi kirab malam 1 Suro ini merupakan salah satu event terbesar di kota Solo,” katanya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kirab yang dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran ini berjalan dengan baik. ”Masyarakat bisa melihat dan mengikuti dengan nilai-nilai baiknya,” katanya.

2089