Home Hukum Heboh! Abu Bakar Ba'asyir Mengakui Pancasila, Ini Kata Anaknya

Heboh! Abu Bakar Ba'asyir Mengakui Pancasila, Ini Kata Anaknya

Sukoharjo, Gatra.com- Eks terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir (ABB) mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Pernyataannya itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di berbagai media sosial.

Dalam video berdurasi 41 detik tersebut, pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Ustadz ABB mengenakan baju koko berwarna abu lengkap peci berwarna hitam. Dengan menggunakan mikrofon, ABB menyampaikan Pancasila sebagai dasar negara karena berdasarkan Tauhid.

"Indonesia berdasar Pancasila itu mengapa disetujui Ulama? Karena dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa. Inipun pengertian saya terakhir. Dulunya saya, Pancasila itu syirik, saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin Ulama menyetujui dasar negara syirik itu tidak mungkin. Karena Ulama itu mesti niatnya ikhlas. Saya kira cukup sekian saja, mudah-mudahan pertemuan kita ini ada manfaatnya," ucap Ustadz ABB dalam video tersebut.

Saat ditemui di Kompleks Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, putra Ustadz ABB, Abdul Rochim, membenarkan bahwa ayahnya telah mengakui Pancasila sebagai dasar negara.

"Jadi memang benar, bahwa itu video dari Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Dalam pernyataan beliau menjelaskan tentang bagaimana beliau memandang Pancasila saat ini," ucapnya.

Dia menyampaikan, dahulu ayahnya berpandangan bahwa Pancasila dibuat bertentangan dengan Islam. Sehingga Ustadz ABB merasa bahwa Pancasila tidak sepaham dengan ajaran Islam. 

"Tapi ternyata para pendiri bangsa itu merumuskan Pancasila sebagai jalan, sebagai legitimasi kaum muslimin secara mutlak, secara kafah. Dimana Ketuhanan Yang Maha Esa itu prinsipnya ketauhidan. Beliau melihatnya dari situ. Beliau jelaskan lagi ke masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman," katanya.

Dia menambahkan Ustadz ABB sebenarnya tidak menolak konsep apapun sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Termasuk dasar negara Pancasila.

"Pada prinsipnya beliau tidak menolak konsep apapun. Asal tidak bertentangan dengan syariat Islam dan konsep Islam. Tapi kalau suatu konsep itu dibuat berhadapan dengan Islam, beliau akan menolak hal tersebut. Siapapun yang menerimanya dianggap sebagai orang yang melakukan kesalahan. Sebab prinsipnya tauhid," terangnya.

236