Seoul, Gatra.com - Empat negara produsen chips komputer siap membentuk aliansi. Aliansi yang dimotori Amerika Serikat itu melibatkan Jepang, Taiwan dan Korea Selatang. Aliansi yang dijuluki 'Chips 4' itu tidak melibatkan Cina, salah satu produsen utama chip.

Kalangan industri semikonduktor Korea Selatan khawatir pembalasan Cina jika negara itu resmi bergabung dalam aliansi. Perusahaan chip raksasa seperti Samsung Electronics dan SK hynix punya basis produksi di Cina. Mereka khawatir basis produksi itu akan terimbas keputusan Seoul bergabung dalam alinasi 'Chip 4' itu.

Presiden Korea Selatan Yook Suk-yeol mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (8/8/2022) memberi sinyal bahwa manfaat ekonomi menjadi kunci partisipasi negara itu. Pertemuan pendahuluan 'Chip 4' dijadwalkan paling lambat September tahun ini.

“Mengenai masalah partisipasi Chip 4, semua kementerian yang terlibat di dalamnya memeriksa masalah ini dengan cermat melalui lensa kepentingan nasional,” kata Yoon kepada wartawan Senin saat sesi di Kantor Kepresidenan di Seoul. “Kami tidak perlu terlalu khawatir. Kami akan melihat lebih dekat masalah ini untuk kepentingan bangsa.”

Menteri Perindustrian Lee Chang-yang mengatakan pada konferensi pers terpisah pada hari Senin bahwa Korea "Tidak bermaksud untuk terlibat dalam kelompok eksklusif yang mengucilkan negara-negara tertentu seperti China. Kehadiran Korea pada pertemuan Chip 4 adalah "murni masalah ekonomi."

Menteri Luar Negeri Park Jin pada hari Sabtu mengatakan kepada wartawan bahwa ia dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Tiongkok, Wang Yi, selama kunjungannya ke Qingdao, Tiongkok. Selama kunjungan tiga hari yang dimulai Selasa ini, masalah chip komputer menjadi salah satu isu yang dibicarakan.

Analis yang dihubungi Korea Herald mengatakan Korea kemungkinan akan menjadi target pembalasan China. “Korea tidak dapat disangkal akan bergabung dengan aliansi Chip 4,” kata Jay Kim, seorang analis di Sangsangin Investment & Securities.

“Mengingat 30 persen ekspor chip memori pergi ke China, pembalasan akan menghantam Korea dengan sangat, sangat keras jika itu menjadi kenyataan. Namun, di sisi lain, mengingat 70 persen impor chip China berasal dari Korea, pembalasan terhadap industri pembuatan chip Korea tidak mungkin terjadi. ... Sebagai gantinya, kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan pembalasan terhadap industri Korea lainnya atau industri material canggih Korea yang penting untuk rantai pasokan chip.”

Samsung Electronics memproduksi 40 persen chip memori flash NAND di pabrik Xi'an di China Tengah, sementara pabrik DRAM SK hynix di Wuxi, China timur, mengambil 50 persen dari total produksi DRAM.