Home Kebencanaan Rekor Hujan Deras 80 Tahun Tenggelamkan Korea, WNI Bisa Menghubungi Nomor Ini

Rekor Hujan Deras 80 Tahun Tenggelamkan Korea, WNI Bisa Menghubungi Nomor Ini

Seoul, Gatra.com— Sedikitnya delapan orang tewas setelah rekor curah hujan turun di Korea Selatan pada Senin dan Selasa, 09/08, termasuk ibu kota, Seoul. Air membanjiri jalan-jalan kota dan stasiun kereta bawah tanah.

Foto dan video dari wilayah metropolitan Seoul, rumah bagi sekitar 25 juta orang, menunjukkan mobil setengah terendam, orang-orang berjalan melalui air setinggi pinggang dan dari stasiun kereta bawah tanah air meluap.

Delapan orang tewas dalam banjir, tanah longsor dan insiden lainnya, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan. Tujuh orang lainnya hilang, termasuk empat di distrik Seocho Seoul, tempat tinggal Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Terkait korban meninggal, duta besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, menyampaikan bahwa info Badan Penanggulangan Bencana Banjir dan Hujan Korsel sampai siang ini tidak ada korban WNI meninggal, luka-luka, atau hilang.

"Koordinasi dengan tim gerak cepat, beberapa organisasi masyarakat dan paguyuban juga tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak secara langsung dari bencara banjir dan longsor," katanya.

KBRI menghimbau agar WNI di seluruh Korsel untuk tetap hati-hati, waspada dan tetap memantau kondisi cuaca dan mencermati pengumuman dari otoritas setempat. "KBRI tetap mengaktifkan nomor hotline darurat KBRI di nomor +82 10-5394-2546 bagi WNI di seluruh Korsel yang berada dalam situasi darurat dan/atau memerlukan bantuan," katanya.

Info mengenai bencana banjir dari sumber-sumber terbuka, wilayah yang terdampak yaitu sebagian Seoul, Incheon, Provinsi Gyeonggi dan Gangwon. Korban meninggal 8, hilang 6, luka-luka 9 dan ratusan rumah dan apartemen yang terendam.

Curah hujan pada Senin 8 Agustus kemarin sangat tinggi. Tertinggi sejak 80 tahun terakhir. Diperkirakan hujan masih akan cukup deras sampai dengan akhir minggu ini.

337