Jakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima dukungan Toyota Astra Motor (TAM), Agen Tunggal Pemegang Merek Lexus di Indonesia, atas kontribusinya dalam Presidensi G20.

Airlangga menerima 143 unit Lexus di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/8). Mobil tersebut akan digunakan selama forum pertemuan ekonomi 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa .

“Kami berharap bahwa Lexus ini tidak hanya dilibatkan di dalam G20, tetapi juga dilibatkan di fasilitasnya Pak Nandi Yulanto di Toyota Manufacturing Indonesia,” ujarnya.

Airlangga menyampaikan, target penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030 mendatang. Hal ini melibatkan pihak pemerintah dan swasta, salah satunya dari industri otomotif.

“Industri otomotif nasional sudah menyatakan berpartisipasi di G20, sehingga ini seluruhnya memberikan optimisme bahwa kita akan mampu memproduksi EV. Karena salah satunya kita punya bahan baku yang cukup. Walaupun ini dalam pertempuran EV ini adalah nikel versus nonnikel,” ungkapnya.

Selanjutnya, Airlangga mendorong para pabrikan otomotif lainnya untuk membuat baterai kendaraan listrik dengan bahan nikel ke depannya karena salah satu bahan tambang ini diandalkan pemerintah Republik Indonesia.

Toyota akan berinvestasi sebesar Rp63,9 triliun setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja sekitar dua pekan lalu. Selama 3 tahun kemarin hingga saat ini, tepatnya pada 2019–2022, investasai kembali dilaksanakan dengan biaya sebesar Rp14 triliun dan sisanya Rp27 triliun di tahun 2022–2026.

Airlangga berharap bahwa tenaga kerja di Indonesia dapat turut andil dalam pengembangan sektor otomotif tersebut, khususnya dalam pengembangan dari EV (electronic vehicle) center dan kemampuan sumber daya manusia lokal yang didorong, termasuk dalam memasuki era digitalisasi.

Setelah memberikan pidato, Airlangga beserta stafnya melakukan test drive mobil Lexus UX 300e. Mobil listrik berjenis hatchback tersebut dilajukan cukup kencang dan tidak ada suara sama sekali saat melaju di depan gedung hingga pintu gerbang kantor Kemenko Perekonomian.