Home Internasional Penyanderaan Bank di Lebanon Berakhir setelah Permintaan Uang Dikabulkan Sebagian

Penyanderaan Bank di Lebanon Berakhir setelah Permintaan Uang Dikabulkan Sebagian

Beirut, Gatra.com – Drama penyanderaan di bank Beirut, Lebanon, berakhir pada hari Kamis, setelah pihak berwenang setuju untuk memberikan akses sebagian dana kepada seorang pria bersenjata di Lebanon, sebagai imbalan untuk membebaskan keenam sandera.

Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa pria penyandera itu bernama Bassam al-Sheikh Hussein, 42 tahun. Dia memasuki cabang Bank Federal Lebanon di lingkungan Hamra di Beirut barat dengan senjata api, tepat sebelum tengah hari pada hari Kamis (11/8).

“Dia menuntut akses pencairan dana ke sekitar US$ 200.000 yang dia miliki di rekening banknya. Ketika karyawan itu menolak permintaan itu, dia mulai berteriak bahwa kerabatnya ada di rumah sakit. Kemudian dia mengeluarkan pistolnya," kata sumber tersebut, dikutip Reuters, Jumat (12/8).

Saudara perempuannya dan kepala asosiasi perbankan lokal mengatakan kepada media lokal bahwa situasi penyanderaan berakhir setelah enam jam. Pihak bank setuju untuk memberi pria itu dana sekitar US$30.000. Tidak jelas apakah persyaratan penyelesaian tersebut termasuk tuntutan pidana terhadap pria tersebut.

“Beberapa nasabah bank berhasil melarikan diri,” kata sumber itu.

“Setidaknya satu orang tua dibebaskan dari bank karena usianya dan negosiator pemerintah dikerahkan untuk memulai pembicaraan dengan penyandera,” kata kementerian dalam negeri.

Enam sandera yang tersisa terdiri dari satu pelanggan dan lima karyawan bank, termasuk manajer bank Hassan Halawi, yang berbicara kepada Reuters melalui telepon di dalam cabang.

“Saya di kantor saya. Dia (penyandera) gelisah, lalu tenang, lalu gelisah lagi, ”kata Halawi melalui telepon sebelum dibebaskan.

Stasiun media Lebanon Al-Jadeed mengatakan setidaknya dua tembakan telah dilepaskan. Palang Merah Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mengerahkan ambulans ke tempat kejadian.

Selama situasi penyanderaan, kerumunan orang berkumpul di luar bank, banyak dari mereka meneriakkan, "Turunkan aturan bank!"

Sejak krisis keuangan Lebanon terjadi pada tahun 2019, bank-bank Lebanon membatasi penarikan mata uang keras untuk sebagian besar deposan, selama krisis keuangan tiga tahun negara itu.

Bank mengatakan mereka membuat pengecualian untuk kasus kemanusiaan termasuk perawatan di rumah sakit, tetapi deposan dan perwakilan mereka mengatakan kepada Reuters bahwa pengecualian itu jarang diterapkan.

54