Moskow, Gatra.com - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengingatkan para pemimpin Eropa untuk tetap waspada terhadap "kemungkinan insiden" di pembangkit listrik tenaga nuklir, di negara mereka. 

Mantan pemimpin Rusia, itu yang menjadi semakin hawkish sejak invasi ke Ukraina, dan membuat ancaman dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram tentang situasi penembakan pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan, yang dikuasai Rusia. 

Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas serangan terhadap fasilitas yang para ahli memperingatkan dapat menyebabkan bencana nuklir. 

“Sepertinya bajingan Kyiv dan pelanggan Barat mereka siap untuk mengatur Chernobyl baru. Roket dan peluru jatuh semakin dekat ke reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya,” kata Medvedev dalam posting tersebut, dikutip Themoscowtimes, Jumat (12/8). 

“Mereka bilang itu Rusia. Ini jelas 100 persen omong kosong bahkan untuk publik Russophobia yang bodoh [di Barat],” tambahnya.

“Apa yang bisa dikatakan,” kata Medevdev menyimpulkan. 

“Jangan lupa bahwa ada situs nuklir di Uni Eropa (UE). Dan insiden juga mungkin terjadi di sana,” ujarnya.

Pernah dipandang sebagai pro-Barat, Medvedvev, menjabat wakil kepala Dewan Keamanan Rusia saat ini, telah membuat sejumlah pernyataan yang sangat anti-Barat dan anti-Ukraina sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari. 

Medvedev memperingatkan Barat pada Mei bahwa mengirim senjata ke Ukraina dapat menyebabkan konflik proksi yang berisiko meningkat menjadi perang nuklir berskala penuh.