Jakarta, Gatra.com - PT SCG Indonesia memperkenalkan konsep ESG 4 Plus, yang mana menjadi salah satu strategi SCG dalam beroperasi, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak dapat diprediksi.
"Jadi bagaimana SCG berkomitmen, setiap operasinya, berpegang teguh pada prinsip mendukung lingkungan, kemudian juga berkembang bersama sosialnya, bersama komunitas, dan dikelola melalui tata kelola yang baik, yaitu melalui 'governance'," jelas HR Director PT SCG Indonesia Fauzan O. Inak, ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (12/8).
ESG sendiri merupakan akronim dari 'Environment', 'Social', dan 'Governance'. Sementara itu, konsep "4 Plus" sendiri dapat dirinci sebagai upaya untuk menetapkan net-zero pada 2050 mendatang, menerapkan konsep go-green, mengurangi kesenjangan, dan melakukan kolaborasi, yang mana dielaborasikan dengan keadilan dan transparansi.
Fauzan pun menjelaskan, konsep ESG tersebut telah SCG implementasikan dalam beberapa sektor di Indonesia.
Dalam segi lingkungan (environment), misalnya, SCG telah menciptakan "reinvented toilet" di mana SCG mendaur ulang air flush untuk toilet melalui teknologi yang akan menjamin bahwa air tersebut bebas patogen dan tidak lagi berbau. Selain itu, SCG juga menciptakan SCG Hybrid Cement yang mensubstitusi batu bara dengan bahan bakar alternatif dan pemulihan energi udara panas.
Sementara itu, dalam konteks sosial (social), SCG memiliki program beasiswa Sharing The Dream, melakukan aksi peduli lawan Covid-19, ataupun program manajemen sampah di Sukabumi, Jawa Barat. Demikian juga dalam konteks pimpinan (governance), melalui tata kelola, baik internal maupun eksternal.
Fauzan menjelaskan, sebelum memperkenalkan ESG, SCG telah lebih dulu memperkenalkan konsep "Circular Economy" yang lebih sederhana dibanding ESG tadi. Konsep tersebut diimplementasikan dengan melakukan pembuatan (make), penggunaan (use), kemudian dikembalikan ke proses produksi (return).
"Tujuannya apa nih? Ini berkaitan dengan bagaimana kita mau bisnis SCG sustainable. Jadi kita meminimalisir waste atau limbah yang dipergunakan, sehingga bisa dimasukkan ke dalam input di produksi berikutnya," tukas Fauzan dengan menekankan fokus SCG pada konsep keberlanjutan.
