Home Pendidikan Kurikulum Merdeka Permudah Kemitraan Dunia Kerja dengan Vokasi

Kurikulum Merdeka Permudah Kemitraan Dunia Kerja dengan Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, yakin bahwa penerapan Kurikulum Merdeka akan makin permudah implementasi kemitraan antara sekolah vokasi dengan mitra industri.

Hal tersebut diyakini Kiki mengingat kurikulum teranyar itu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri di masing-masing daerah. Tak heran, ia menegaskan bahwa pihaknya tengah mendorong penerapan kurikulum Merdeka di sekolah vokasi, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Penerapan Kurikulum Merdeka di SMK membuat implementasi kemitraan dan penyelarasan satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja sangat dimungkinkan," kata Kiki dalam keterangannya usai menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan 11 Industri, Sabtu (13/8).

Nantinya, Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMK memungkinkan satuan pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum yang diajarkan di sekolah. Menurutnya, dapat juga menghadirkan guru tamu atau praktisi dari industri untuk mengajar di sekolah.

"SMK akan erat terkait dengan bidang dan konsentrasi keahliannya. Tiap jurusan beda, bahkan di masing-masing jurusan juga bisa berbeda karena setiap siswa unik," jelasnya

Di samping itu, Kiki juga mengingatkan perlunya dukungan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industri. Oleh karenanya, dirinya menyambut jalinan kerjasama Kemendikbudristek dengan 11 industri di Kawasan Industri Kendal (KIK).

11 industri tersebut itu diantaranya, PT United Tractors, Tbk, PT Erajaya Sembada, Tbk, Talent Growth, PT Kawasan Industri Kendal, PT Central Pertiwi Bahari, PT Sinar Harapan Plastik, PT Global Textile, PT Rumah Masa Depan, PT Buana Adhaya Agung Indonesia, PT Adhimix RMC Indonesia, PT Maju Bersama Gemilang.

“Potensi pendidikan vokasi yang sifatnya terbuka, aplikatif, dan fleksibel menjadi jawaban untuk percepatan penyiapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri. Terwujudnya keselarasan melalui penguatan kemitraan ini bisa sebagai jaminan untuk dapat membekali lulusan pendidikan vokasi dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri,” tutur Kiki. 

261