Home Politik Partai Buruh Daftar ke KPU Hari Jumat, Said Iqbal: Barakah

Partai Buruh Daftar ke KPU Hari Jumat, Said Iqbal: Barakah

Jakarta, Gatra.com – Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, membeberkan alasan mengapa baru mendaftar Partai Buruh pada Jumat (12/08) di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU), lantaran perpindahan server dan kendala perizinan KPU mengenai Sipol.

“Rencananya Partai Buruh sudah siap Sipol dari tanggal 30 Juli. Maka kami kemudian berkoordinasi dengan beberapa sekretariat KPU apakah Sipol bisa dilakukan perpindahan server ke server karena sipol Partai Buruh hampir sama dengan Sipol KPU. Ternyata kebijakan dari KPU menyatakan bahwa server-to-server tidak diizinkan oleh KPU. Karena kalau server-to-server dalam waktu 30 menit, insya Allah semua persyaratan KPU bagi parpol untuk maju sebagai calon peserta Pemilu khususnya dari Partai Buruh sudah terpenuhi,” jelas Said.

Selanjutnya, ada alasan lain mengapa Said memilih hari Jumat, menjadi tanggal pendaftaran Partai Buruh. “Kenapa tanggal itu? Entah kenapa lidah ini menyebutnya Jumat Barakah. Mudah-mudahan menjadi hal yang barakah. Kedua, PB di Sipol KPU sudah ada 452 Kabupaten kota, 34 provinsi, 4767 kecamatan dan 425.000 KTA atau anggota.”

Said yakin bahwa partainya telah menyisir bahwa untuk lolos verifikasi KPU, yakni 100 persen provinsi, 75 persen Kabupaten kota dalam satu provinsi, 50 persen kecamatam dalam satu kabupaten kota dan seribu atau satu per seribu dari jumlah penduduk terhadap KTA. Jika ada 34 provinsi, menurutnya sudah 100 persen terpenuhi.

”Ada 440 Kabupaten kota atau 86 persen. Ada 4582 kecamatan berarti 64 persen. Dan ada 320 ribu KTA terdaftar dan kalau kta kami nggak bisa double, naik ganda juga nggak bisa. Sistem Sipol partai buruh seperti itu,” lanjut Said.

Dengan sejumlah data di atas, dengan izin Allah, takdir Tuhan, Said yakin bahwa Partai Buruh akan lolos verifikasi KPU. Said bersama tim Partai Buruh yang mendaftar ke KPU hari ini, berpesan kepada KPU dan responsnya diterima dengan baik. Selain itu, mereka melanjutkan bahwa Pemilu harus bersih, jujur, dan adil.

Partai Buruh berjanji akan memikirkan kelas pekerja, kelas bawah, termasuk jurnalis, buruh-buruh pabrik, petani di pelosok-pelosok desa, nelayan, ibu-ibu jamu gendong, tukang becak, supir angkot, kelas pekerja, dan disabilitas.”

90