Home Regional Komunitas EMPU Gelar Peragaan Busana Unik di Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang

Komunitas EMPU Gelar Peragaan Busana Unik di Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang

Semarang, Gatra.com - Sejumlah model wanita dan pria muda memeragakan busana dari bahan ramah lingkungan di pinggir sungai kawasan Tambak Lorok Kota Semarang.

Peragaan busana ini juga dimeriahkan dengan keikusertaan beberapa ibu nelayan setempat yang ikut bergaya bak peragawati berjalan di atas cat walk.

Dalam peragaan busana itu tanpa panggung dan karpet merah, karena menggunakan jalanan beton di pinggir sungai sebagai alasanya dengan latar belakang laut lepas serta perahu nelayan.

Peragaan busana unik itu digelar Komunitas EMPU untuk Fesyen Berkelanjutan bekerjasama dengan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dan Collabox Creative Hub di kampung nelayan Tambak Lorok Kota Semarang, Jumat (19/8).

Koordinator Komunitas EMPU/The Soeratman Foundation Leya Cattleya Soeratman, menyatakan kegiatan peragaan busana dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Kemanusian Dunia dengan tema 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat dan Lebih Bijak Lingkungan.’

“Kami memilih Tambak Lorok sekeligus untuk mengenalkan sebagai wisata bahari agar dikenal masyarakat di luar Semarang tahu,” kata Leya.

Menurut Leya, baju yang dikenakan para model menggunakan materi ramah lingkungan koleksi komunitas EMPU untuk Fesyen Berkelanjutan rancangan Tenesa Querida dan Agustienna Siswanto

“Bahan baju semua alamiah dari sumber serat dan warnanya untuk dikenalkan kepada anak muda,” ujarnya.

Perancang busana, Tenesa Querida menyatakan sudah saatnya menggunakan busana dari bahan ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

“Sekarang saat sustainable fashion dengan bahan ramah lingkungan digalakan kepada anak muda untuk mengurangi sampah yang sudah banyak,” katanya.

Sementara, salah seorang ibu nelayan Tambak Lorok, Suntiah menyatakan baru kali pertama mengikuti peragaan busana.

“Tanpa melakukan latihan langsung tampil. Modalnya siap dan niat saja. Apa adanya,” katanya sambil tersenyum.

Suntiah yang juga Ketua KPPI Kota Semarang menambahkan merasa sangat luar biasa bisa berkolaborasi dengan Komunitas EMPU menjadi model.

“Biasanya kami ini pakainnya modal madul sekarang jadi model,” ujarnya.

Sedangkan salah satu model, Erika merasa senang bisa ikut berpatisipasi dalam peragaan busana di kawasan nelayan Tambak Lorok.

“Sebagai generasi muda berharap bisa menyumbang untuk bangsa melalui ajang ini.

Menurutnya tak ada persiapan khusus untuk tampil di tempat yang tidak biasa tersebut karena sudah menjadi pekerjaan.

“Tak ada kesulitan saat tampil karena sudah biasa, meski agak panas,” ujarnya.

258