Home Ekonomi Pemerintah Diharapkan Buka Rute Penerbangan Indonesia-Rusia

Pemerintah Diharapkan Buka Rute Penerbangan Indonesia-Rusia

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah Indonesia diharapkan membuka jalur penerbangan atau rute baru untuk Kota Kazan, St Peterburg, dan Moscow (Rusia)–Bali dan sebaliknya untuk meningkatkan wisatawan mancanegara karena Bali menjadi destinasi wisata favorit warga Rusia.

Demikian disampaikan Ketua Delegasi Induk Koperasi Pesantren (Inkopontren), Muhammad Azhari, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta pada Selasa (23/8). Menurutnya, rute baru tersebut juga untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara.

Selain itu, lanjut Azhari, rute penerbangan tersebut untuk mengenalkan produk-propoduk makanan halal Indonesia di negara tersebut, khususnya di beberapa negara federal yang mayoritas penduknya muslim.

Azhari yang sempat mengunjungi Ibu Kota Kazan, Tartastan, menyampaikan, Kazan adalah kota ketiga di Rusia setelah Moskow dan St. Petersburg yang mayoritas berpenduduk muslim mempunyai potensi besar untuk dilakukan kerja sama di bidang wisata religi (wisata halal).

Kemudian, kerja sama di bidang perdangangan dan pengembangan ekonomi syariah antara kedua negara, mengingat Indonesia mempunyai beberapa tempat wisata religi dan produk pertanian serta perkebunan yang cukup dibutuhkan oleh masyarakat Kazan.

“Kazan juga sebagai pusat dari kebudayaan Tatar kuno, terdapat Kota Bolgar kurang lebih 200 kilometer dari Kota Kazan, tempat pertama masuknya Islam 1100 tahun yang lalu,” ujarnya.

Menurutnya, Tartastan adalah salah satu negara federal yang budayanya sangat kental dengan Islamnya. Saat ini, Tatar masih dikenal dengan kota budayanya dan telah memilliki 3 universitas Islam dan lebih dari 32 madrasah serta museum dan galeri, karenanya banyak masyarakat muslim berwisata ke Kota Kazan.

Azhari menyampaikan, pertemuan pihaknya bersama perwakilan pemerintah Indonesia dengan sejumlah pejabat Kazan pada Senin kemarin membahas pentingnya pembukaan jalur penerbangan rute Bali–Kazan–Bali (transit di Jakarta) sesuai kesepakatan akan memperkenalkan wisata religi (destiny halal) dan kerja sama sistim ekonomi syariah.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Rusia dan Belarusia, Jose Antonio Morati Tavers, menyampaikan, ini menjadi perhatian pihaknya karena wisatawan dari Rusia mengeluhkan tidak adanya penerbangan langsung ke Indonesia.

Menurutnya, para wisatawan dari Rusia juga mengeluhkan terlalu lama transit kalau mengunakan maskapai penerbangan dari Timur Tengah dan terbatasnya penerbangan ke Indonesia. “Kalau ini dapat terealisasi akan terjadi multi player efek,” katanya.

Azhari melanjutkan, pembukaan rute penerbangan ini menjadi perhatian khusus Presiden Tartastan, Rustam Minnikhanov, damping beberapa Deputy Prime Minister dan Muftie Albir Khazrat Kraganov serta Muftie Khamil Khazrat Samigullin saat menerima delagasi Inkopontren yang dipimpin oleh Ketua Umum Muhamad Sukri, Hapi Jazuli, Yos Meliano, dan Indra Permana.

Rustam meminta kepada para deputy agar secepatnya merealisasikan rute penerbangan tersebut. Dalam kesempatan tersebut juga telah disepakati beberapa transaksi di bidang perdagangan untuk gandum dan pupuk. Sedangkan pihak Inkopontren diminta untuk membantu menyiapkan komoditas seperti kopi, teh, coklat, dan CPO

Sebelumnya, Ketum Inkopontren, Muhammad Sukri, mengatakan, agenda yang akan dilakukan dalam kunjungan ke Rusia di Kota Kazan akan bertemu dengan Presiden Tartastan, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Transportasi, Universitas Islam Kazan, Mufti Kazan, pemilik maskapai atau airline.

Sedangkan di Kota Moscow, pihak Inkopontren bertemu dengan Eksport Rusia Center, menghadiri pameran Forum Army, ke Kadin Odintsovo, serta menghadiri Upacara 17 Agustusan dan silaturahmi dengan Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Jose Antonio Tavares, beserta home staff dan lokal staff serta Diaspora di Rusia.

Azhari mengungkapkan, kedatangan rombongan ke Kazan-Russia ini atas undangan balasan Muftie Russia Albir Hazrat Krganov pada bulan Mei ke Indonesia yang difasilitasi oleh Inkopontren dan sekalugus menikdalanjuti MoU meliputi kerja sama di bidang budaya dan agama serta ekonomi syariah.

333