Home Ekonomi Jakarta Geopolitical Forum ke-6: Kita Wajib Jalankan Mandat dari Soekarno

Jakarta Geopolitical Forum ke-6: Kita Wajib Jalankan Mandat dari Soekarno

Jakarta, Gatra.com - Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) hari ini menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-6 atau The 6th Jakarta Geopolitical Forum dengan tema “Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability”.

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Lemhannas yakni Andi Widjajanto. Ia menyebut bahwa acara hari ini merupakan mandat dari Presiden Pertama Republik Indonesia, IR Soekarno. Andi menyebut bahwa Soekarno ingin membangun Sekolah Geopolitik.

"Mandat itu diberikan dengan satu arahan strategis dari Bung Karno agar Lemhannas bisa mencetak calon pemimpin nasional yang memahami konsekuensi dari pertarungan negara-negara besar, pertarungan geopolitik antara negara-negara utama di kawasan ini dan apa pengaruhnya bagi Indonesia,” kata Andi saat memberi sambutan, di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Andi menambahkan pada saat Indonesia berusaha untuk bangkit dalam upaya pembangunan dari 2019 hingga 2024 nanti, negara ini justru terkena covid-19, bahkan diseluruh dunia pasokan global juga terganggu.

"Tahun ini kami mengangkat tema tentang geomaritim dengan kesadaran bahwa masalah yang muncul di dunia sangat banyak, dan itu berdampak pada Indonesia selama 3 tahun terakhir. Indonesia mengalami gangguan-gangguan distrupsi yang terjadi di sistem distribusi global, terutama di sektor maritimnya" katanya membeberkan.

Selain itu, selama upaya bangkit sejak pandemi, Lemhannas juga diuji dengan meluncurnya perang antara Rusia dengan Ukraina. Dimana dalam perang tersebut mematahkan rantai pasokan global.

"Kita juga belum melihat tanda-tanda perang akan melunak jadi kemudian kami merancang satu acara yang bertingkat Internasional yaitu Jakarta Geopolitical Forum yg ke-6 sejak tahun 2017 untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi tentang apa yang sedang terjadi di dinamika geomaritim" jelas Andi.

Salah satu yang ingin dikontribusikan oleh Lemhannas melalui Jakarta Geopolitical Forum 2022 ini adalah mencari solusi agar patahan patahan itu tidak semakin besar. “Patahan-patahan itu kami harapkan bisa kembali tersambung satu sama lain, sehingga era Geopolitik 5 kembali diperkuat menjadi satu konektivitas global, satu infrastruktur global, satu rantai pasok global,” kata Andi.

Tema geomaritim sangat relevan saat ini sebab wilayah maritim diprediksi akan menjadi arena persaingan utama antar negara, bahkan semakin mendekat dengan Indonesia. Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menilai dinamika ini sangat menarik untuk dicermati.

“Khusus untuk tahun ini tema yang kami angkat adalah tentang geomaritim dengan kesadaran bahwa pertarungan geopolitik di depan akan semakin dekat ke kita, karena akan terjadi di kawasan Asia Timur dan akan menggunakan maritim, laut, samudera sebagai sarana wadah pertarungannya,” ungkapnya.

Dalam acara JGF ini, akan ada 11 narasumber terkemuka yang berasal dari lima negara, antara lain, Amerika Serikat, Rusia, Australia, Singapura, dan Indonesia, diundang menjadi pemateri JGF kali ini.

Menutup sesi Presscon, Andi mengungkapkan Forum internasional ini bertujuan untuk menciptakan desain tata kelola hubungan antar aktor geopolitik dalam mencapai keseimbangan kekuatan yang menjadi terbentuknya stabilitas global, khususnya masa depan geopolitik Indonesia dan dunia.

112