Home Regional Ganjar Sebut Wartawan Tentukan Warna Rumah Indonesia Raya

Ganjar Sebut Wartawan Tentukan Warna Rumah Indonesia Raya

Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyebutkan wartawan memiliki peran penting dalam memberikan warna bagi rumah bernama Indonesia.

Keakuratan dan kredibilitas wartawan dalam memberikan informasi akan menentukan warna bagi bangsa Indonesia. “Sebenarnya warna cat rumah bernama Indonesia itu yang ngecat ya wartawan. Jadi tergantung wartawan mau dicat apa,” kata Ganjar saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-35 PWI Jateng di Hotel Khas Semarang, Rabu (24/8).

Meski saat ini, lanjut Ganjar media massa mempunyai pesaingnya yaitu media sosial (medsos) di mana semua orang bisa memberi berbagai macam informasi.

Meski demikian wartawan memiliki kelebihan karena memiliki kode etik jurnalistik sehingga masih mendapat kepercayaan dari masyarakat, tapi bisa berubah apabila kepercayaan dari masyarakat hilang.

“Di sini pentingnya Uji Kompetensi Wartawan karena ada regulasi, etika, dan tata cara penulisan. Kredibilitas itu mahal dan kalau itu bisa dijaga maka rumah Indonesia dengan spirit nasionalisme dan patriotisme akan terbentuk,” ujarnya.

Dalam kesempata itu, Ganjar curhat pernah menemukan media yang kurang memiliki kredibilitas karena apa yang ditayangkan tidak sesuai dengan fakta. Terlebih informasi itu dibuat tanpa adanya konfirmasi dengan atau wawancara dengan dirinya.

“Bila diberitakan beda biasanya saya langsung komplain telepon langsung Pemred media bersangkutan agar semua jelas. Makanya ini kawan-kawan yang uji kompetensi, saya yakin di ruangan ini nilai-nilai itu akan ada sehingga lebih prudent,” katanya.

Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat, Hendro Basuki dalam kesempatan sama menyatakan, di tengah melubernya informasi di banyak media, mulai ada kecenderungan arus balik ke media mainstream karena masyarakat membutuhkan akurasi tinggi untuk setiap informasi.

“Selama wartawan berpegang etika jurnalistik, taat hukum pers, dan menulis berita dengan tepat dalam konteks terpenuhi aspek jurnalistik maka profesi ini masih akan bertahan. Terima kasih kepada Pak Ganjar yang selalu support untuk kegiatan seperti ini dan perhatian dengan pendidikan wartawan," ujarnya.

Sementara, Ketua PWI Jateng, Amir Mahmud, mengatakan UKW angkatan ke-35 itu diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari berbagai media di Jawa Tengah dan luar Jawa Tengah termasuk Papua. “Kegiatan UKM ini didukung juga oleh SKK Migas Jabanusa,” jelasnya.

Menurut Amir, media sekarang berubah wujud sosok skizofrenia yakni terkadang berwujud sebagai malaikat karena berita yang baik, tetapi juga menjadi iblis karena melanggar SARA dan kode etik karena mengejar ideologi viralitas.

“UKW ini menyatukan kompetensi teknis dan etis. Kecerdasan etika kita utamakan dengan pemahaman hukum pers dan kode etik. Martabat profesi wartawan ada pada sikap batin kita sendiri dan pada kecerdasan etika kita,” ujarnya.

97