Home Gaya Hidup Menikmati Film Tari di Layar Terkembang IDF 2022

Menikmati Film Tari di Layar Terkembang IDF 2022

Jakarta, Gatra.com – Indonesian Dance Festival (IDF) 2022 kembali mengusung program layar terkembang. Ini adalah persembahan 13 film tari pendek oleh seniman tari dari 10 wilayah di Indonesia dan 3 negara Asia. Seri film ini ditayangkan pada 25-27 Agustus. Seluruh film dan diskusi akan disiarkan langsung di kanal YouTube Indonesian Dance Festival.

Kurator tamu Layar Terkembang, Dian Anggraini, mengatakan bahwa program ini masih sangat relevan untuk menjadi bagian dari IDF. Meskipun awalnya Layar Terkembang muncul sebagai siasat pertunjukan yang mengalami kesulitan karena pandemi Covid-19, nyatanya Layar Terkembang malah menjadi inovasi baru dalam kreativitas seni tari di dunia digital.

“Ini adalah program yang bagus dan lain dari yang lain karena memang menargetkan tidak hanya karya tari yang biasa kita saksikan tapi kita juga dituntut untuk membuat sebuah film tari. Tentu saja di dunia tari ini teknik koreografi atau teknik penciptaan yang baru,” kata Dian dalam press conference virtual, Kamis (25/8).

Baca Juga: Mengusung RASA di Indonesian Dance Festival 2022

House Curator IDF 2022, Linda Mayasari, menjelaskan bahwa Layar Terkembang telah berlangsung selama 3 edisi. Tahun ini adalah edisi ke-empat dari Layar Terkembang. Di tahun ini Layar Terkembang mengusung tema “Tubuh dan Rasa di Terra Incognita”.

“Saya kira Layar Terkembang tidak hanya menjadi panggung untuk mementaskan karya tetapi ini juga wahana di mana kita bisa mengobservasi cara kerja teknologi kita dan bentuk masyarakat semacam apa yang ada di sana,” kata Linda.

Seperti diketahui, Layar Terkembang diluncurkan pertama kali pada tahun 2020 beriringan dengan pelaksanaan perhelatan festival dua tahunan, di mana IDF periode 2020 tersebut dibingkai dalam tajuk IDF.2020.zip – DAYA: CARI CARA. Inisiasi program ini diberangkatkan dari refleksi pengalaman termediasi kita yang semakin menguat disebabkan oleh tingginya penggunaan teknologi komunikasi di masa pandemi Covid-19.

Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB), lockdown dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah membatasi gerak dan keterhubungan secara fisik. Namun teknologi komunikasi menawarkan kemungkinan bagi kita –yang memiliki akses– untuk melakukan arung virtual. Pihak IDF menganggap bahwa melalui arung virtual “Layar Terkembang”, jarak yang terbentang dan gerak yang dipersempit dapat diatasi, selain arung ini diharapkan dapat membawa kita menjelajahi berbagai kemungkinan baru bagi praktik tari.

Selain Layar Terkembang, IDF 2022 juga menampilkan rangkaian program IDF 2022 yang telah dimulai sejak Mei dengan Kampana, program rutin yang didedikasikan untuk koreografer muda Asia dan pengembangan karya mereka. Dalam program ini, seniman terpilih diberi waktu dan ruang untuk mengembangkan karya mereka, agar mereka dapat berproses dalam hal riset, dialog, diskursus, dan eksperimen bersama sesama seniman tari dalam bimbingan tim kurator dan mentor.

Selanjutnya, sepanjang bulan Agustus-Oktober ini, rangkaian program Road to IDF akan digelar. Tiga program dapat dinikmati secara daring oleh pecinta tari.

305