Home Ekonomi PT Kayan Hydro Energy Tegaskan Pembangunan PLTA Kayan Sesuai Jadwal

PT Kayan Hydro Energy Tegaskan Pembangunan PLTA Kayan Sesuai Jadwal

Tanjung Selor, Gatra.com - PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyatakan, pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan yang diproyeksikan akan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara, sejauh ini tetap berjalan sesuai jadwal.

Direktur Operasional PT KHE, Khaeroni mengatakan, dalam waktu dekat, proses pengerjaan kini tengah menuju perluasan seperti pembangunan jalan. PLTA ini nantinya memiliki sumber daya listrik yang terintegrasi dan menjadi sumber listrik utama Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kalimantan Utara.

Adapun PT Indonesia Strategis Industri (ISI) merupakan pengelola kawasan industri dan PT Pelabuhan Internasional Indonesia (PII) yang merupakan pengembang Pelabuhan internasional untuk mensupport kawasan industri.

Baca juga: Politisi PDIP Minta Oknum Menteri Jokowi tidak Ganggu Pembangunan PLTA Kayan

Dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$17 miliar, selain dari internal, PT KHE turut menggandeng rekanan asing. Banyak disebut, rekanan asing yang masuk adalah Sumitomo dari Jepang.

Khaeroni sendiri membenarkan soal masuknya Sumitomo sebagai rekanan PLTA Kayan namun enggan merinci seperti apa bentuk kerjasamanya. “Betul Sumitomo menjadi partner tapi detailnya akan saya jelaskan di lain kesempatan,” jelasnya kepada awak media, di Hotel Luminor Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu, (27/8).

Saat ini, menurut Khaeroni, pihaknya tengah mengerjakan pembangunan infrastruktur berupa pembangunan jalan dari jalan PU (Kementerian Pekerjaan Umum) terdekat menuju titik bendungan Kayan 1 yang jaraknya kurang lebih 12 km.

"Selama 11 tahun PT KHE tidak pernah berhenti bekerja. Semua proses kita jalani. Mulai dari survei lokasi, desain, hingga mengurus perijinan yang jumlah mencapai puluhan izin. Bila ditanya berapa persen, sampai saat ini progres pembangunan jalan ini sudah sekitar 30 persen," jelasnya.

PLTA Kayan Cascade yang dibangun oleh PT KHE memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya. Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.

Baca juga: Progres PLTA Kayan, Butuh Waktu Panjang

Khaeroni menuturkan, karena pembangunan PLTA ini memiliki prospek yang bagus, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi, warga Tanjung Selor maupun masyarakat Kalimantan Utara secara umum, banyak pihak yang memberikan dukungan.

"Secara umum dukungan warga sekitar untuk pembangunan bendungan Kayan cukup bagus, juga dari pemerintah daerah dan pusat,” tuturnya.

Dalam pengerjaan proyek ini KHE sengaja melibatkan kontraktor dan tenaga kerja lokal. Pemberdayaan kontraktor dan tenaga kerja lokal ini bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan agar masyarakat sekitar merasakan juga manfaat proyek ini.

"Kami memang sengaja menggunakan kontraktor dan tenaga kerja lokal untuk pembangunan proyek. Ini penting agar mereka juga merasakan manfaat dari proyek ini, bukan orang dari daerah lain," katanya.

Saat ini, lanjut Roni ada 4 vendor yang terlibat. "Untuk pembangunan jalan maupun pekerjaan lainnya sudah ada empat vendor yang terlibat. Semuanya dari daerah setempat. Dan tenaganya juga dari warga kampung sekitar proyek," jelasnya.

"Dengan adanya proyek pembangunan PLTA Kayan yang dilakukan oleh PT Kayan Hydro Energy manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Meski proyeknya baru dimulai apalagi nanti kalau bendungan jadi dan PLTA sudah beroperasi," tambahnya.

PLTA Kayan Cascade 1 sendiri ditargetkan akan rampung pada tahun 2026. “Diupayakan tahun 2025 jika kondisi lancar. Kenapa? Karena pembangunan PLTA ini sangat tergantung cuaca. Tidak ada yang bisa memprediksi kondisi di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk Cascade 2-5 juga dikerjakan secara paralel. Sementara untuk Cascade 2-5 masing-masing butuh waktu 2-3 tahun dari Cascade 1. “Sangat optimis bisa berjalan sesuai target karena untuk Cascade 1 semua izin sudah selesai sementara Cascade 2-5 izin juga sudah lengkap,” jelas Khaeroni.

915