Home Ekonomi Protes ke Pemerintah, Peternak Unggas Bagi Ayam dan Telur Gratis

Protes ke Pemerintah, Peternak Unggas Bagi Ayam dan Telur Gratis

Karanganyar, Gatra.com - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia-Jateng membagi ratusan ekor ayam broiler gratis berikut telurnya ke warga Desa Bolon, Colomadu, Karanganyar, Jateng, Minggu (28/8). Bagi-bagi produk ternak ini salah satu bentuk protes ke pemerintah dalam menyikapi harga yang fluktuatif.

Pembagian ayam dan telur milik para peternak Jateng ini berlangsung di halaman kantor desa setempat. Pinsar menyiapkan 550 ekor ayam hidup berikut telurnya. Pemerintah desa setempat mengundang 53 ketua RT di wilayahnya.

"Bagi-bagi gratis ayam hidup dan telur ini bukan yang pertama kali. Beberapa tahun lalu pernah di Bolon. Ini kembali diadakan," kata Ketua Pinsar Indonesia-Jateng, Pardjuni kepada wartawan di sela pembagian produk unggas.

Pembagian ayam hidup dan unggas ini bentuk protes kepada pemerintah yang dianggap gagal mengamankan stabilitas harga komoditas unggas. Tak jarang harganya jatuh ke level terendah. Hal itu menyulitkan peternak, khususnya skala rumah tangga. Harga jatuh makin memperpuruk peternak yang dibebani pakan mahal. Saat ini, justru harga telur ayam melambung tinggi hingga Rp30 ribu perkilogram. Harganya bahkan menyaingi daging ayam broiler.

Harga daging dan telur yang tinggi dikhawatirkan menurunkan asupan nutrisi penduduk Indonesia karena daya beli lemah.

"Beri gratis ini sekaligus kampanye gizi. Protein dari ayam dan telur penting. Jangan sampai karena harganya tinggi, masyarakat abai pemenuhan asupan nutrisi," katanya.

Ia berharap pemerintah menjaga harga tetap stabil. Artinya, menguntungkan peternak dengan tidak merugikan masyarakat pengonsumsi daging ayam dan telur.

"Jangan hanya industri saja yang diberi subsidi dan kebijakan subsidi pakan. Kami ini UKM juga jangan diabaikan," katanya.

Ia menyebut minimnya perhatian dari pemerintah menyebabkan para peternak ayam boiler di Jawa Tengah terpaksa dibuat kelimpungan pada masa pandemi tahun lalu. Bahkan, terdapat 30 persen peternak yang bangkrut akibat kesulitan membeli pakan jagung karena harganya yang cenderung mahal.

"UKM butuh proteksi. Enggak hanya pasrah kondisi pasar," katanya.

Kepala Desa Bolon, Mulyanto mengatakan Pinsar menghibahkan 550 ekor ayam broiler. Kemudian, ia mendistribusikan ke 53 kelompok warga.

"Tiap RT dijatah 10 ekor. Tiap ekor bobotnya 1,5 kg-1,8 kg. Jadi totalnya sekitar 800 kilogram," katanya.

Pembagiannya berbarengan kegiatan desa dalam mengisi acara peringatan HUT ke-77 kemerdekaan RI. Adapun kegiatannya diawali jalan sehat dan donor darah.

"Alhamdulilah warga bisa menikmati santap daging ayam. Nanti akan dimasak bareng. Menu-menu favorit di kampung," katanya.

618