Home Gaya Hidup Melestarikan Pemikiran Hamka Pada Sebuah Buku

Melestarikan Pemikiran Hamka Pada Sebuah Buku

Jakarta, Gatra.com – Abdul Malik Karim Amrullah atau yang sering disapa Buya Hamka merupakan seorang sastrawan Indonesia, politisi, sekaligus ulama. Ia juga berkarier sebagai pengajar, wartawan, dan penulis. Beberapa buku yang pernah dibuat oleh Hamka yaitu Di Bawah Lindungan Ka'bah dan yang sudah pernah difilmkan berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Berkat hasil buah pemikiran dan karya-karya yang pernah ia buat semasa hidupnya. Jadi banyak penggemar dan kolektor yang mencari buku-buku yang pernah Hamka buat. Pada momen ini juga yang menggerakkan tokoh Nahdatul Ulama (NU), Muhammad Umar Syadat Hasibuan atau yang lebih sering dipanggil Gus Umar mengadakan launching buku yang diselenggarakan untuk menghormati Buya Hamka dengan judul “Membaca Hamka Merawat Hamka” di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Gus Umar termasuk salah satu penggemar karya dari Buya Hamka dan kolektor buku-buku langka. Hal ini langsung ia tunjukkan pada saat acara tersebut sambil membawakan salah satu koleksi karya dari W.R. Supratman, Perawan Desa yang ia beli sekitar 50 juta. Ia mengatakan bahwa tujuan dengan mengadakan acara ini agar tingkat literasi di Indonesia bisa meningkat.

“Pameran ini saya buat dengan harapan untuk semakin giat dalam menyebarkan literasi. Karena menurut survei dari salah satu Universitas di Amerika,  jika Indonesia masuk ke peringkat 64 terburuk sebagai negara membaca,” ucap Gus Umar pada saat menyampaikan sambutan di acara launching buku dan pameran di Perpustakaan Nasional.

Selain Gus Umar, dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang memberikan sambutannya sekaligus membuka pameran buku. Ia juga memberikan apresiasi terutama kepada Gus Umar yang telah mengadakan acara ini dalam rangka merawat dan melindungi sejarah.

“Saya ingin mengajak sahabat Umar Hasibuan mari lebih dalam lagi merawat bangsa ini, karena politik di negeri kita ini agak kering bahkan sudah kering dan kerontang,” jelasnya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kedatangan Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim yang menyampaikan bahwa khasanah dari ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tidak mati.

“Salah satu bentuk kerugian terbesar bagi suatu bangsa adalah dengan memadamkan sejarah ribuan tahun hanya untuk menonjolkan pemikiran baru. Maka, jangan kita putuskan keturunan kita sendiri,” tutur Dato' Sri.

Acara tersebut bukan hanya terkait launching buku, namun terdapat juga pameran yang diikuti oleh kolektor buku dengan koleksi buku-buku yang ingin dijual, mulai dari kitab, komik, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Terdapat juga koleksi dari buku-buku karya Buya Hamka yang bisa dilihat dan dinikmati oleh masyarakat mulai dari tanggal 29 sampai 31 Agustus 2022 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat.

581