Home Internasional Pengunjuk Rasa di Irak Mundur setelah Pimpinannya al-Sadr Minta Diakhiri Protes

Pengunjuk Rasa di Irak Mundur setelah Pimpinannya al-Sadr Minta Diakhiri Protes

Baghdad, Gatra.com - Pendukung ulama Syiah Irak, Muqatda al-Sadr mulai menarik diri dari Zona Hijau Baghdad pada Selasa setelah ada seruan dari pemimpinnya untuk mengakhiri protes menyusul kekerasan yang menewaskan 23 orang.

Sadr memberi waktu pengikutnya selama 60 menit untuk mundur dari Zona Hijau dengan keamanan tinggi dan mengancam mereka jika ada yang menolak seruannya.

"Saya meminta maaf kepada rakyat Irak, satu-satunya yang terkena dampak peristiwa itu," kata al-Sadr kepada wartawan dari markasnya di kota Najaf, Irak tengah, dikuti AFP, Selasa (30/8).

Beberapa saat setelah pidato al-Sadr, disiarkan langsung di televisi, para pendukungnya terlihat mulai meninggalkan Zona Hijau, dan beberapa menit setelah itu, tentara mencabut jam malam secara nasional, yang diberlakukan sejak kekerasan meletus pada hari Senin.

Ketegangan meningkat di Irak di tengah krisis politik yang membuat negara itu tanpa pemerintahan, perdana menteri, atau presiden baru selama berbulan-bulan.

Ketegangan meningkat tajam setelah pendukung al-Sadr pada Senin sore menyerbu istana pemerintah di dalam Zona Hijau, menyusul pengumuman pemimpin mereka berhenti dari politik.

Al-Sadr, seorang pengkhotbah berjanggut abu-abu dengan jutaan pengikut setia yang pernah memimpin milisi melawan pasukan pemerintah Amerika dan Irak --setelah penggulingan Presiden Saddam Hussein yang dipimpin AS pada tahun 2003, pada Senin mengumumkan "pensiun" dan mengatakan dia telah memutuskan untuk tidak ikut campur lagi dalam urusan politik.

Sejak semalam Senin dan Selasa pagi, bentrokan pun berkecamuk antara pendukung al-Sadr dan tentara dan orang-orang dari Hashed al-Shaabi, mantan paramiliter yang didukung Teheran yang terintegrasi ke dalam pasukan Irak.

Pada Selasa pagi, petugas medis memperbarui jumlah pendukung al-Sadr yang tewas menjadi 23, dengan sekitar 380 lainnya terluka - beberapa diantaranya luka tembak dan lainnya menderita akibat menghirup gas air mata.

Pemakaman massal diadakan Selasa di kota suci Syiah Najaf bagi beberapa pengunjuk rasa yang tewas di Baghdad.

128