Bantul, Gatra.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar Ekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan sistem politik Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan. Berdasarkan pengalamannya, Sandiaga belajar dalam berpolitik tidak boleh berandai-andai dan tidak boleh terlalu baperan.

Pernyataan ini disampaikan Sandiaga usai silaturahmi dengan jajaran pengurus DPW PPP Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (30/8) malam di Bantul.

“Saya yakin politik Indonesia di 2024 adalah politik kekeluargaan, politik kebersamaan. Pak Jokowi sudah memulai di 2019 dengan konsep bertanding untuk bersanding,” katanya.

Baginya, konsep politik yang dijalankan oleh Presiden Jokowi merupakan inovasi politik yang menurutnya akan menjadi brand atau politik khas Indonesia yang mengedepankan silaturahmi.

Ditanya mengenai keberlanjutan karir politiknya di Partai Gerindra, usai Ketua Umum Prabowo Subianto intens berkomunikasi dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk 2024, Sandi berucap dunia politik itu dinamis dan seharusnya kita fokus pada urusan ekonomi.

“Di politik ini saya belajar, tidak boleh terlalu berandai-andai, tidak boleh terlalu baperan. Semuanya dijalankan dengan penuh keikhlasan. Jika serius akan dibukakan jalan,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia fokus bagaimana memanfaatkan ekonomi. Siapapun yang nanti dipercaya memimpin harus mampu meningkatkan ekonomi. Kedepan perekonomian akan semakin berat, terlebih adanya inflasi akibat kenaikan harga energi dan bahan pangan.

“Tantangan yang paling ada di depan mata adalah inflasi yang dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Ini adalah inti pembicaraan pokok malam ini. Bagaimana kita bisa bersinergi memberikan solusi, agar masalah perekonomian baik untuk masyarakat,” tegasnya.

Dengan perekonomian yang semakin baik, Sandiaga meyakini akan berdampak pada ketersediaan banyak lapangan kerja, mengatasi krisis energi dan tingginya harga bahan pangan.

Ketua DPW PPP DIY Muhammadi Yazid melihat Sandiaga adalah sosok muda yang kreatif, inovasi, pintar dalam bidang ekonomi dan humble.

“Kita memerlukan kandidat yang berpengalaman di bidang ekonomi. Kita butuh orang seperti beliau. Menjelang 2024, politik akan sangat dinamis dan beliau layak masuk dalam putusan. Kita tidak ingin mendahului, ikuti saja permainan dan semoga ada jalan ke arah sana,” tutup Yazid.